Studi penguasaan santri terhadap tafsir Jalalain di Pondok Pesantren Hasan Jufri Kebun Agung Sangkapura Bawean

Perintah untuk menganalisa dan menerangkan isi kandungan Al Qur'an adalah suatu keharusan bagi seorang muslim, hal ini adalah telah ditegaskan dalam Al Qur'an yang artinya "Dengan membawa keterang terangan (Mu'zijat) dan kitab kitab. Kami turunkan kepada engkau peringatan (Qur'an), supaya engkau terangkan kepada manusia apa yang diturunkan kepada mereka, mudah mudahan mereka memikirkannya". (An Nahl:44). Hasil usaha para ahli tafsir Al Qur'an semenjak zaman sahabi sampai kini tak terhitung jumlahnya, dan dari hasil usaha penafsiran penafsiran mereka yang banyak dijumpai perbedaan perbedaan. Hal ini memungkinkan karena disamping bahasa Al Qur'an sangat kaya dan dalam maknanya, perkembangan masyarakat dalam berbagai masa juga mempengaruhinya, begitu juga keterbatasan dan kelebihan pengalaman serta pengetahuan seseorang akan merupakan faktor lain yang akan membawa perbedaan dalam memahami suatu tafsir Al Qur'an. Dalam bab ini akan membahas tentang: Sejauhmana penguasaan santri pondok pesantren Hasan Jufri terhadap tafsir jalalain surat yunus dan taubat di bidang membaca, menerjemah dan menguasai? Kesimpulan dari pembahasan ini adalah Bahwa dilihat dari kemampuan santri membaca tafsir jalalain masuk pada kreteria baik, yaitu mencapai 78% yang berada antara (76 – 100%). dilihat dari kemampuan santri dalam hal pennerjemahan tafsir jalalain masuk pada kreteria cukup yaitu mencapai 72% yang berada antara yang berada antara (56 – 75%). dilihat dari kemampuan santri dalam hal memahami tafsir jalalain masuk pada kreteria baik yaitu mencapai 78% yang berada antara (76 – 100%). Pemahaman dan wawasan santri terhadap tafsir jalalain sangat simple, tidak berbelit belit. Daya fikirnya selalu diwarnai dengan bentuk bentuk penafsiran pada tafsir jalalain