Analisis kesulitan siswi dalam menyelesaikan soal cerita matematika di MTs Negeri Tarik Sidoarjo

Salah satu cara untuk melatih kemampuan siswi dalam memecahkan masalah matematika adalah dengan memberikan soal matematika berbentuk cerita. Menyelesaikan soal cerita matematika bukan sekedar memperoleh jawaban dari hal yang ditanyakan, tetapi yang lebih penting siswi harus mengetahui dan memahami proses berpikir atau langkah-langkah untuk mendapatkan jawaban tersebut. Sering dijumpai siswi yang mampu menyelesaikan soal matematika non cerita, tetapi ketika menghadapi soal cerita matematika mereka mengalami kesulitan dan tidak mengerti apa yang seharusnya mereka lakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswi dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitik. Subyek penelitian dipilih dari hasil tes soal cerita matematika yang diberikan kepada seluruh siswi kelas VII G di MTs Negeri Tarik Sidoarjo. Dari hasil jawaban soal tes siswi, peneliti melihat letak kesalahan masing-masing siswi dalam menyelesaikan soal tes, kemudian peneliti merekapitulasi. Subyek yang dipilih adalah dua siswi yang melakukan kesalahan pemahaman, dua siswi yang melakukan kesalahan transformasi, dua siswi yang melakukan kesalahan keterampilan proses, dan dua siswi yang melakukan kesalahan menuliskan kesimpulan. Subyek terpilih tersebut merupakan subyek yang mengalami letak kesalahan yang sama pada hasil jawaban dua butir soal tes yang diberikan. Masing-masing subyek terpilih kemudian diwawancarai untuk mendapatkan data kesulitan siswi dalam menyelesaikan soal tes.Analisis data menunjukkan bahwa siswi memiliki letak kesulitan yang bervariasi dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Kesulitan pada tahap pemahaman, siswi tidak dapat menceritakan kembali soal dengan bahasanya sendiri. Kesulitan tahap transformasi yakni siswi tidak dapat menerjemahkan masalah ke dalam kalimat matematika; siswi menggunakan operasi yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan perintah soal. Kesulitan pada tahap keterampilan proses, siswi tidak tepat dalam melakukan suatu operasi. Kesulitan tahap menuliskan kesimpulan akhir yaitu siswi telah menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang tepat dan memperoleh hasil akhir dengan benar, akan tetapi siswi tidak menuliskan jawaban secara lengkap hingga pada penarikan kesimpulan