Pengukuran dan Perbaikan Produktivitas dengan Metode Omax di PT. Pura Nusapersada Unit Papermill Kudus

MuncuJnya usaba yang memproduksi output yang sama menimbulkan persaingan untuk menarik minat knsumen. Keberbasilan perusahaan dalam persaingan barus didukung dengan peningkatan produktivitas. Dimana produktivitas adalah tolok ulrur kinelja dan juga alat monitoring bagi perusahaan untuk mengetahui basil output secara efelctif dengan penggunaan input secara efisien. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran produktivitas secara kontinu agar dapat diketabui pertumbuban perusabaan dari waktu ke waktu. Selain itu juga dapat m.encari penyebab naik turunnya produktivitas sehingga akhimya dapat mengambil langkah·langkah perbaikan. PT. PURA NUSAPERSADA yang berlokasi di Kudus adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi kertas. Selama ini perusahaan menganggap penggunaan sumber daya yang dimiliki kurang optimal. Masalab yang sering terjadi adalah kualitas bahan baku yang kurang bagus, mesin yang dimiliki sering breakdown, dan karyawan sering absen. Dari masalah yang ada perlu dilakukan pengukuran produktivitas dengan menggunakan kriteria seperti: jumlah output kertas multilayerljumlab bahan baku kertas multilayer yang digunakan, jumlah output kertas sing/elayerljumlah bahan baku kertas sing/elayer yang digunakan, jumlah produk baik pada proses finishingljumlah output total kertas multilayer, jumlah produk baik pada proses slitterljumlah output total kertas singlelayer, jwnlah jam paper machine multilayer beroperasiltotal efektif mesin, jumlah jam paper machine singlelayer beroperasiltotal efektif mesin, jumlab kebadiran karyawan produksi kertas multilayer/toW. jam efektif karyawan produksi kertas multilayer, jumlab kebadiran kalyawan produksi kertas sing/elayerltotal jam efektif karyawan produksi kertas singlelayer, jumlab kebadiran karyawan aditij/total jam efektifkaryawan aditif. Pengukuran dilakukan dengan metode OMAX selama 12 periode dan diperoleh nilai produktivitas paling tinggi dari peogukuran ini sebesar 5, 710 di periode 3 sOOangkan nilai paling rendab sebesar 2,930 di periode 9. Selanjutnya dari basil analisis dengan diagram ishikawa dapat diketabui masalab dalam perusahaan, sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan. Perbaikan yang diimplementasikan adaJah teguran untuk pekerja yang terlambat kerja lebih dari 15 menit, pengambilan absensi sebanyak 3 kali dalam sehari, perbaikan penerimaan bahan baku dari supplier dengan memperketat pengecekan. pengalokasian 1 orang karyawan untuk mengecek suhu mesin dryer dan penambahan keranjang sebanyak 2 buab. W aktu untuk melakukan implementasi adalab 2 minggu. Ada juga usulan perbaikan untuk jangka pendek ataupun jangka panjang bagi perusahaan adalah paper machine single/oyer maupun multilayer perlu dilakukan perawatan dilakukan secara periodik sesuai waktu yang telab ditentukan, pemberian voucher belanja atau penambahan gaji untuk karyawan yang tidak absen selama 3 bulan penuh, penggantian masker mulut (dust mask dengan jenis dust/mist respiratori) yang lebih nyaman bagi karyawan Setelah dilakukan perbaikan dilakUkan pengukuran ulang dan diperoleb hasil produktivitas pada periode 13 meningkat sebesar 31,51%. Pada peri ode 14 menunm sebesar 12,65%. Itu disebabkan breakdown mesin yang tinggi dan belum dapat diatasi karena pada penelitian ini, perawatan mesin banya berupa usulan yang tidak diimplementasikan