Perbaikan Kualitas Produksi PT. Asia Penta Garment Di Bandung

PT. Asia Penta Garment di Bandung ada!ah industri yang bergerak di bidang produksi garment. Proses produksinya terdiri dari proses cutting, printing, dan sewing. Perusahaan merasa perlu untuk menurunkan persentase cacat pada proses produksi terutama pada departemen sewing karena persentase cacat yang dianggap masih cukup tinggi. Jenis-jenis cacat yang terjadi pada departemen sewing adalah cacat jahitan terloncat, cacat benang tembus, cacat benang menggumpal, cacat kerut, cacat bolonglsobek, cacat kotor. Usaha perbaikan kualitas dilakukan dengan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui jenis cacat yang dominan., membuat peta kontrol p dan u, dan membuat diagram Ishikawa untuk merancang perbaikan. Pengamatan awal dilakukan pada 8 line sewing, yaitu line sewing Al, A2, Bl, 82, Cl, C2, Dl, D2. Dari analisis diagram pareto diketahui bahwa cacat yang terbesar adalah cacat jahitan terloncat sebesar 35,29%, kemudian cacat kerut sebesar 22,98%, cacat benang menggumpal sebesar 21,06%, cacat kotor sebesar 11,48%, cacat bolonglsobek sebesar 6,94%, dan yang terkecil cacat benang tembus sebesar 2,26%. Usulan perbaikan yang diimplementasikan yaitu melaksanakan prosedur pemeriksaan benang setiap 9 jam untuk mengurangi cacat jahitan terloncat dan melaksanakan penggantian jarum tiap 3 hari serta memisahkan jarum-jarum yang tumpul untuk mengurangi cacat bolonglsobek. Implementasi dilakukan pada satu mesin obras di line sewing 1. Hasil implementasi perbaikan yaitu cacat jahitan terloncat pada tiap mesin berkurang menjadi 0 per hari dan cacat bolonglsobek pada tiap mesin berkurang menjadi 0 per hari yang secara langsungjuga mengurangijumlah produk cacat pada tiap mesin per hari