Perancangan Stasiun Kerja Tracing Pola Batik Tulis Halus

Batik tulis halus merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui secara global yang mengakibatkan meningkatnya persaingan industri batik tulis halus. Dalam memenangkan perebutan pasar caranya adalah dengan meningkatkan produktivitas. Produktivitas berhubungan erat dengan kualitas sumber daya manusia dan efisiensi waktu pengerjaan. Pada batik tulis halus aktivitas yang dapat ditingkatkan efisiensi waktunya adalah menjiplak pola batik ke kain untuk gambaran awal mencanting yang membutuhkan waktu 2 hingga 7 hari untuk 1 kain. Aktivitas menjiplak pola dapat ditingkatkan efisiensi waktunya dengan kualitas terjaga menggunakan pendekan ergonomic dan antropometri. Ergonomi digunakan untuk meningkatkan kenyamanan dan mengurangi musculos skeletal diseases (MSDs) melalui sitem kerja dinamis. Selain kualitas sumber daya manusia, produktivitas dapat dicapai dengan pembenahan stasiun kerja dan alat pendukung aktivitas yang menghambat efisiensi waktu pengerjaan. Melalui metode penelitian secara kualitatif dan uji coba dengan pendekatan ergonomi dan antropometri, masalah ini akan diatasi dengan cara merancang produk stasiun kerja pemola batik tulis halus agar pemola dapat berkerja secara efektif, efisien, dan sehat dengan adanya sistem kerja dinamis dan kemiringan meja yang dapat diatur untuk mengurangi resiko dari MSDs. Stasiun kerja akan dilengkapi dengan material akrilik yang tidak silau dan rak penyimpanan dan rak alat tulis untuk meningkatkan efisiensi waktu mencari dan mengurangi resiko kehilangan pola. Stasiun kerja akan didesain dengan pemberian ornament motif batik Indonesia untuk menjadi objek wisata saat berkunjung di wisata industri batik tulis halus