Pengaruh Olahraga Tradisional terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Anak Usia Dini

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui seberapa besar pengaruh olahraga tradisional terhadap peningkatan kebugaran jasmani anak usia dini; dan (2) mengetahui frekuensi latihan olahraga tradisional yang lebih efektif untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Teknik pengambilan data dengan tes. Instrumen yang digunakan adalah dengan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) anak umur 10-12 tahun untuk mengetahui peningkatan kebugaran jasmani anak usia dini. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Muhammadiyah Condong Catur Yogyakarta yang berjumlah 160 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling, sampel pada penelitian ini sebanyak 48 siswa yang terbagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok perlakuan A, kelompok perlakuan B dan kelompok kontrol. Masing-masing kelompok berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji ANOVA dengan uji prasyarat awal adalah uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya untuk melihat perbedaan pada setiap kelompok perlakuan dapat dilihat dari hasil analisis perbandingan simultan dan hasil perbedaan rata-rata dengan uji Scheffe. Hasil penelitian yang dilihat dari hasil uji ANOVA bahwa rata-rata tingkat kebugaran jasmani untuk ketiga kelompok terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan uji Scheffe hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebugaran jasmani yang paling baik terdapat pada kelompok perlakuan A atau kelompok yang diberi perlakuan olahraga tradisional dengan frekuensi 4 kali dalam satu minggu. Untuk kelompok perlakuan B memiliki peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami peningkatan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa olahraga tradisional efektif untuk meningkatkan kebugaran jasmani anak usia dini. Frekuensi latihan 4 kali dalam satu minggu lebih efektif untuk meningkatkan kebugaran jasmani dibandingkan dengan frekuensi latihan 3 kali dalam satu minggu