Pengembangan Multimedia Pembelajaran Sosiologi Untuk Meningkatkan Kemampuan Sosial Siswa di SMA Kelas XI

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan multimedia yang layak untuk meningkatkan kemampuan sosial siswa SMA kelas XI, dan menghasilkan multimedia pembelajaran yang memudahkan siswa dalam mempelajari konsep sosiologi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (R & D). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta berjumlah 31 siswa terdiri atas 3 siswa untuk uji produk awal dan 28 siswa untuk validasi produk akhir. Model penelitian yang digunakan adalah adaptasi dari model Borg-Gall dan Allesi-Trollip. Proses penelitian meliputi 4 tahap yaitu: 1) tahap analisis kebutuhan, 2) perencanaan, 3) desain, 4) pengembangan. Proses validasi terhadap produk dilakukan dengan 3 tahap yaitu uji materi dan media oleh ahli, uji produk awal dan validasi produk akhir oleh siswa kelas XI jurusan IPS SMA Negeri 9 Yogyakarta. Skor penilaian dinyatakan dengan rentang 1 sampai 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan multimedia yang dikembangkan, ditinjau dari aspek materi termasuk kategori baik dengan rerata skor 4; dan aspek media termasuk kategori sangat baik dengan rerata skor 4,45. Demikian pula ditinjau dari aspek pembelajaran juga dalam kategori sangat baik dengan rerata skor 4,63. Dalam uji produk awal oleh siswa kelayakan multimedia termasuk kategori baik dengan rerata skor 3,96; dan pada uji produk akhir juga dalam kategori sangat baik dengan rerata skor 4,06. Dengan demikian diperoleh simpulan bahwa kelayakan multimedia pembelajaran yang dikembangkan dalam kategori sangat baik. Hal ini berarti bahwa multimedia yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran sosiologi untuk meningkatkan kemampuan sosial siswa dan memudahkan siswa mempelajari konsep Sosiologi. Pengggunakan multimedia ini siswa yang menguasai kemampuan sosial adalah 1 siswa berada pada tahap refleksi diri dengan skor 3, 15 siswa berada pada tahap mutualis dengan skor 4 dan 15 siswa berada pada tahap sosial konvensional dengan skor 5. Kemudahan mempelajari konsep sosiologi terlihat dari 31 siswa yang berhasil mencapai Standar Ketuntasan Minimum adalah 26 siswa. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan multimedia pembelajaran sebagai sumber belajar memberi makna yang positif yaitu dapat meningkatkan kemampuan sosial siswa dan memudahkan siswa mempelajari konsep sosiologi