Perencanaan industri kecil mie kering dengan kapasitas tepung terigu 300 kg/hari di Banyuwangi, Jawa Timur

Mie merupakan salah satu jenis makanan yang disukai masyarakat Indonesia yang dapat menjadi makanan pendamping nasi. Kandungan pati yang ada pada mie, membuat makanan ini juga sering dijadikan sebagai pengganti nasi oleh masyarakat. Konsumsi mie kian meningkat, hal ini didukung oleh berbagai keunggulan yang dimiliki mie, terutama dalam hal tekstur, rasa, penampakan, dan kepraktisan penggunaannya. Dewasa ini pola konsumsi masyarakat Indonesia dalam memilih makanan berubah kearah produk makanan yang disajikan secara praktis, tetapi tetap beragam. Hal tersebut membawa dampak yang positif terhadap industri makanan instan, seperti produk mie kering. Industri kecil mie kering yang direncanakan memiliki kapasitas produksi 300 kg tepung terigu/hari. Proses produksi dilakukan dengan sistem batch selama delapan jam kerja per hari (1 shift). Tahapan proses dalam pembuatan mie kering meliputi proses persiapan bahan, pencampuran, resting, pembentukan dan pemipihan lembaran, pencetakan slitting, cutting, pengukusan, pengeringan, pendinginan, dan pengemasan. Lokasi pendirian industri kecil ini di Jalan Kolonel Sugiono 9, Kelurahan Tukang Kayu, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dengan luas tanah 645 m2. Industri kecil berbentuk perusahaan perorangan dengan struktur organisasi garis (lini) dan jumlah tenaga kerja 15 orang. Perhitungan analisa ekonomi menunjukkan industri kecil mie kering yang direncanakan ini layak untuk didirikan dan dioperasikan karena memiliki titik impas (BEP) sebesar 51,65% dengan laju pengembalian modal sesudah pajak (ROR) sebesar 21,12%/tahun dan waktu pengembalian modal (POP) sesudah pajak adalah 4 tahun 6 bulan