Pengaruh kebutuhan fisiologis dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan bagIan produksi pada PT. Hasil Alam Indo Indah di Pasuruan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebutuhan fisiologis dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Hasil Alam Indo Indah di Pasuruan dan untuk mengetahui faktor yang dominan di antara kebutuhan fisiologis dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Hasil Alam Indo lndah di Pasuruan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Non probabily Samplig. Teknik analisis yang dipergunakan yaitu: analisis regresi linier berganda, analisis korelasi berganda (R), analisis koefisien determinasi berganda (R²) dan analisis korelasi parsial (r) Penelitian ini menggunakan 2 (dua) variabel yaitu : kebutuhan fisiologis, dan lingkungan kerja sebagai variabel bebas dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat. Berdasarkan uji hipotesis menghasilkan temuan bahwa 2 (dua) variabel penelitian masing-masing yaitu: kebutuhan fisiologis dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung = 68,350 > Ftabel = 3,09. Sedangkan untuk uji parsial diperoleh nilai thitung kebutuhan fisiologis sebesar 6,927 dan lingkungan kerja sebesar 6,813, hal ini menunjukkan kedua variabel tersebut mempunyai nilai thitung lebih besar dari ttabel = 1,985 sehingga kedua variabel tersebut yaitu: kebutuhan fisiologis dan lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel kebutuhan fisiologis mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan variabel lingkungan kerja, hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi parsial kebutuhan fisiologis sebesar 57,5% yang lebih besar dari lingkungan kerja yang sebesar 56,9%. Persamaan regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah: Y = 0,965 + 0,284 X1 + 0,367 X2, R-square = 0,585 bcrarti sebesar 58,5 % perubahan dari variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel kebutuhan fisiologis dan lingkungan kerja dalam model, sedangkan sisanya sebesar 41,5 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain