Motivasi berprestasi dan peran orangtua pada siswa SMP yang mengalami perceraian orangtua di Surabaya

Pendidikan penting bagi semua tingkatan usia termasuk remaja karena pendidikan tersebut nantinya akan dipakai sebagai batu loncatan untuk dapat bekerja. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan ketika remaja diharuskan untuk memiliki prestasi yang baik dalam bidang akademik. Pada kenyataannya diperoleh data bahwa banyak siswa menunjukan perilaku tidak mengerjakan tugas, membolos sekolah, dan pada akhirnya nilai-nilai akademik yang diperoleh siswa tidak memenuhi standar. Untuk dapat mencapai perilaku-perilaku tersebut dibutuhkan dorongan dari dalam individu yaitu motivasi. Namun untuk meningkatkan motivasi berprestasi remaja dibutuhkan dorongan secara ekstrinsik juga, seperti sistem hubungan remaja dengan keluarganya (orangtua). Subjek dalam penelitian ini didapat dengan cara incidental. Pengumpulan data menggunakan Skala Motivasi Berprestasi dan Skala Peran Orangtua yang kemudian diolah menggunakan program SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai korelasi hubungan antara motivasi berprestasi dan peran orangtua adalah positif yang berarti semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin tinggi peran orangtua. Sebagian besar subjek (22 orang = 59%) merasakan peran orangtua pada kategori sedang dan sebagian besar subjek (20 orang = 54%) memiliki motivasi berprestasi sedang