Prarencana pabrik minyak mawar

Kebutuhan minyak atsiri dari bunga mawar mengalami peningkatan dari masa ke masa Seiring dengan makin banyaknya produk-produk kosmetika, aroma terapi, sabun dan sampho yang membutuhkan aroma mawar. Hal ini menandakan banyaknya pengguna minyak mawar oleh masyarakat baik di Indonesia maupun di luar negeri. Minyak atsiri dari bunga mawar ini dapat di aplikasikan pada berbagai industri, antara lain industri kosmetik, industri aroma terapi dan spa, industri pembuatan sabun dan sampho, serta industri pembuatan pengharum ruangan, dan banyak lagi macamnya. Prarencanan pabrik minyak mawar dengan proses ekstrasi dengan menggunakan pelarut heksana layak untuk di dirikan baik dari segi teknis maupun dari segi ekonomis Prarencana pabrik minyak bunga mawar adalah sebagai berikut Bahan baku : bunga mawar, Heksana, ethanol 96 % Kapasitas bahan baku : 5038,43 kg/hari Kapasitas produksi : 269,215 kg/hari Produk : minyak atsiri bunga mawar Utilitas : : Air = 126532 m³/hari : Listrik = 367 kw : Batubara = 79,391 lbm/jam : Solar = 0,9541 lbm/jam Jumlah tenaga kerja : 75 orang Lokasi pabrik : Lawang, Jawa Timur Luas tanah : 5130 m2 Analisa ekonomi : a Dengan metode garis lurus : Pembiayaan Modal tetap = Rp 9.488.477.449,00 Modal kerja = Rp. 1.674.437.197,00 Investasi total = Rp 11.162.914.646,00 Biaya produksi per tahun = Rp 28.049.921.89,00 Hasil penjualan pertahun = Rp 31.571.585.893..63 Laba sebelum pajak = Rp. 3.521.664.004.00 Laba sesudah pajak = Rp. 2.307.831.602.45 Laju pengembalian modal Sebelum pajak = 31,55 % sesudah pajak =20,67 % Jangka waktu pengembalian modal Sebelum pajak = 2 tahun 7 bulan, sesudak pajak = 3 tahun 5 bulan Titik inpas ( Break Event Point) : 24,95 % b Dengan metode discounted cash flow • Investasi : Rp 11.782.456.408.61 • Laju pengembalian modal sendiri ROE Sebelum pajak : 45.402 %, Sesudah pajak = 41,23 % • Jangka waktu pemgembalian modal 3 tahun 5 bula