Perbedaan sikap orangtua terhadap empty nest ditinjau dari jenis kelamin

Peran orangtua terhadap perkembangan anaknya berlangsung mulai anak tersebut lahir sampai anak tersebut sudah dianggap mampu untuk melepaskan diri. Orangtua pada umumnya melepaskan kepergian anaknya dengan berat hati, karena seringkali orangtua selalu ingin agar anak-anaknya tetap dekat dan tinggal dengannya walaupun keinginan tersebut sulit terwujud, karena berbagai tuntutan hidup yang menyebabkan seorang anak tidak tinggal serumah dengan orangtuanya lagi, yang disebut sebagai masa empty nest yaitu saat dimana anak-anak sudah tidak tinggal lagi dengan orangtuanya. Banyak orangtua memberikan sikap yang berbeda-beda terhadap empty nest. Sikap yang berbeda antara individu satu dengan yang lainnya membuat seseorang memberikan respon yang berbeda-beda terhadap objek yang dihadapinya, khususnya berdasarkan jenis kelamin orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah ada perbedaan sikap terhadap empty nest ditinjau dari jenis kelamin orangtua. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Subjek penelitian adalah orangtua laki-laki dan orangtua perempuan yang berusia 45-60 tahun. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 44 orang. Pengambilan data dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan skala sikap terhadap empty nest. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik statistik parametrik yaitu teknik uji beda mean 2 sampel independen atau t-test. Hasil pengujian mendapatkan hasil harga t= 22,5 dengan p= 0,000 (p