PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENUMPANG YANG MENGALAMI KERUGIAN (STUDI KASUS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG)

Sebagai negara berkembang, mobilitas masyarakat Indonesia saat ini tergolong cukup tinggi. Hal tersebut harus didukung dengan pengangkutan yang memadai. Fungsi dari pengangkutan sendiri ialah memindahkan barang dan/atau orang dari suatu tempat ke tempat lain untuk meningkatkan daya guna dan nilai barang. Salah satu pengangkutan di Indonesia ialah pengangkutan dengan kereta api. Dimana peraturan mengenai kereta api dimuat dalam UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Harga tiket yang terjangkau serta fasilitas kereta api yang dapat mengangkut penumpang dan/atau barang dalam jumlah banyak menjadikan kereta api cukup populer dikalangan masyarakat Indonesia. Walaupun cukup populer, ada kalanya penumpang mengalami kerugian pada saat pengoperasian kereta api. Kerugian yang dialami diantaranya dapat berupa kecelakaan, pembatalan keberangkatan sampai kehilangan barang bawaan. Dari latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul skripsi “Pelaksanaan Tanggung Jawab PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Terhadap Penumpang yang Mengalami Kerugian (Studi Kasus PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop IV Semarang)”. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tanggung jawab PT. KAI terhadap penumpang yang mengalami kerugian dan hambatan apa saja yang dihadapi oleh PT. KAI dalam pelaksanaan tanggung jawabnya. Dalam penulisan ini digunakan metode pendekatan kualitatif, dimana penulis ingin memperoleh gambaran yang lengkap tentang pelaksanaan tanggung jawab PT. KAI terhadap penumpang yang mengalami kerugian. Spesifikasi penelitian yang dipakai adalah deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi lapangan dan studi pustaka. Metode analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pelaksanaan tanggung jawab PT. KAI Daop IV Semarang terhadap penumpang yang mengalami kerugian tidak sesuai dengan Pasal 157 UU Perkeretaapian yang mengatur tentang tanggung jawab penyelenggara sarana perkeretaapian. Sedangkan hambatan yang dihadapi PT. KAI dalam pelaksanaan tanggung jawabnya adalah tidak konsistennya antara Pasal 157 dan Pasal 167 UU Perkeretaapian yang mengatur tentang tanggung jawab penyelenggara sarana perkeretaapian; kurangnya pemahaman penumpang mengenai prosedur dan syarat klaim ganti rugi; belum ada aturan mengenai batasan pemberian jumlah ganti rugi kehilangan barang bawaan dan, perbedaan aturan mengenai pemberian ganti rugi antara UU Perkeretaapian dengan Keputusan Direksi PT. KAI Nomor KEP.U/LL.003/XI/1/KA-2015 Kata kunci: Tanggung jawab, PT. Kereta Api Indonesia (Persero), Penumpang, Kerugia