AUDIT OPERASIONAL FUNGSI KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT.SELINAINDAH MANUNGGALKARSA DI SEMARANG)

Dengan adanya perkembangan dunia usaha saat ini, semakin banyak muncul persaingan diantara perusahaan – perusahaan. Dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat dibutuhkan strategi keuangan yang jitu. Mengingat pentingnya manajemen keuangan yang terencana dengan baik, maka biasanya dalam struktur organisasi terdapat suatu satuan kerja tersendiri yang khusus menangani bidang keuangan. Satuan kerja yang menangani bidang keuangan disebut “Bagian Keuangan” dalam PT. Selinaindah Manunggalkarsa. Bagian keuangan dalam perusahaan berfungsi untuk merencanakan, mencari dan memanfaatkan dana – dana untuk memaksimalkan nilai suatu perusahaan, singkatnya membuat keputusan tentang pilihan sumber dan alokasi dana. Bagian keuangan turut terlibat dalam perencanaan dan peramalan berbagai kegiatan bisnis, termasuk perencanaan produk, perencanaan pemasaran, promosi, prakiraan volume penjualan dan segi – segi bisnis lainnya. Bagian keuangan mempunyai peranan yang sangat penting dan bahkan stratejik dalam kehidupan perusahaan ditinjau dari sudut pandang pencapaian sasaran jangka pendek, menengah maupun panjang yaitu perolehan keuntungan, pertumbuhan dan perluasan usaha (Siagian, 1996, h.119). Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa keuangan memegang peranan penting dalam perusahaan sehingga dibutuhkan alat untuk menilai kinerja bagian keuangan. Salah satu alat menilai kinerja ini adalah audit operasional fungsi keuangan. Audit operasional adalah suatu sistem sistematis yang mengevaluasi efektivitas, efisiensi dan kehematan operasi organisasi yang berada dalam pengendalian manajemen serta melaporkan kepada orang – orang yang tepat hasil – hasil evaluasi tersebut serta rekomendasi perbaikan (Boynton, et. al, 2003, h. 498). Agar audit keuangan mencapai sasarannya terdapat empat hal yang mutlak perlu mendapat perhatian ialah sasaran finansial perusahaan, perencanaan, struktur organisasi, dan pengawasan (Siagian, 1996, h.145-147). Bagian keuangan yang seharusnya memegang peranan penting ternyata tidak melakukan tugasnya dengan baik yaitu tidak ada perencanaan modal dan kurangnya pengendalian biaya operasi. Selain itu, bagian keuangan seharusnya dapat memberi dukungan dalam pencapaian sasaran finansial perusahaan berupa penyampaian informasi keuangan perusahaan secara periodik (bulanan, kuartal atau semester), memberi peringatan apabila pengeluaran sudah terlalu banyak, membuat anggaran dan melaporkan perkembangan pencapaian sasaran finansial perusahaan ke direktur maupun bagian lainnya. Namun dukungan tersebut belum dapat dilaksanakan sehingga manajemen tidak mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Berdasarkan hal diatas, pihak manajemen kebingungan karena tidak ada informasi yang lengkap sehingga dalam menyusun strategi keuangan bisa saja salah sasaran dan dalam mengambil keputusan menjadi tidak tepat dengan kondisi perusahaan. Hasil analisis pada sistem pengawasan dan pengendalian keuangan menunjukkan adanya kelemahan yaitu tidak ada pemisahan tugas antara pegawai yang mencatat transaksi dan pegawai yang memegang uang, tidak dilakukan audit keuangan secara periodik, formulir dan bukti transaksi keuangan perusahaan yang tidak bernomor urut tercetak, laporan bulanan tidak diberikan ke direktur dan manajemen tidak menggunakan sistem budget atau target (dalam bentuk angka) untuk mengontrol hasil penjualan dan biaya operasional. Hasil analisis terhadap kontribusi bagian keuangan dalam pembuatan target perencanaan cukup karena berdasarkan job description memang ditugaskan untuk membuat target perencanaan dan seharusnya dapat membuat target perencanaan yang sesuai untuk kondisi keuangan perusahaan dengan menetapkan persentase tertentu sebagai tolok ukur untuk menilai kinerja. Hasil analisis terhadap fungsi bagian keuangan dalam struktur organisasi berjalan dengan baik karena manajer keuangan tidak terhalang bagian lain apabila ingin menyampaikan hal penting kepada Direktur atau Manajer bagian lain mengenai kondisi perusahaan. Bagian keuangan melaksanakan semua job description yang ada tetapi tidak menyampaikan laporan keuangan dan analisisnya secara bulanan ke direktur ataupun bagian lainnya. Bagian keuangan kurang dapat mendukung pencapaian sasaran finansial perusahaan karena belum menyampaikan informasi keuangan perusahaan secara periodik (bulanan, kuartal atau semester), memberi peringatan apabila pengeluaran sudah terlalu banyak, membuat anggaran dan melaporkan perkembangan pencapaian sasaran finansial perusahaan ke direktur maupun bagian lainnya. Rekomendasi yang diberikan untuk mengatasi masalah – masalah yang timbul pada PT. Selinaindah Manunggalkarsa adalah pembuatan desain dokumen yang terstruktur dengan pemberian nomor urut tercetak, pemisahan tugas antara pegawai yang mencatat transaksi dan pegawai yang memegang uang (fisik) dan pembuatan anggaran untuk mengontrol biaya serta pengklasifikasian biaya. Tindakan korektif lainnya yang dapat direkomendasikan yaitu mengevaluasi sistem perencanaan menjadi partisipatif sehingga tiap bagian dalam perusahaan dapat menyampaikan pendapat dan saran mereka dan ikut serta dalam pengambilan keputusan