ANALISIS KELAYAKAN LAYANAN GO-JEK SEBAGAI MODA TRANSPORTASI DI YOGYAKARTA

Kondisi Kota Yogyakarta yang semakin bertambah macet dan semakin dipadati oleh kendaraan pribadi, membuat Kota Yogyakarta kini dianggap membutuhkan sarana transportasi umum yang memadai, mengingat jumlah dan ragam transportasi umum di Yogyakarta terbilang sedikit dibandingkan dengan ibukota provinsi lainnya. Pada bulan November 2015 layanan transportasi Go-Jek mulai beroperasi di Yogyakarta dengan menawarkan jasa layanan transportasi yang bersifat aman, nyaman, cepat, praktis, dan murah. Oleh karena layanan transportasi berbasis aplikasi saat ini mulai diminati masyarakat luas, maka diperlukan adanya studi lebih lanjut mengenai tingkat kelayakan layanan transportasi berbasis aplikasi, khususnya layanan Go-Jek, sebagai moda transportasi di Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi sistem operasional layanan Go-Jek, mengetahui tingkat minat masyarakat Yogyakarta terhadap layanan Go-Jek, serta mengetahui tingkat kelayakan layanan Go-Jek sebagai moda transportasi di Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di wilayah Yogyakarta Kota dan wilayah Kecamatan Depok, Sleman. Responden dari penelitian ini adalah pengemudi Go-Jek dan pengguna jasa layanan Go-Jek. Pengambilan data di lapangan dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada para pengemudi Go-Jek dan pengguna jasa layanan Go-Jek. Jenis layanan Go-Jek yang menjadi objek penelitian yaitu Go-Ride (transportasi motor) dan Go-Car (transportasi mobil). Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin, sedangkan analisis kepuasan dan harapan responden digunakan metode Importance-Performance Analysis. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sistem operasional Go-Jek saat ini sudah cukup baik, hanya saja perlu lebih ditingkatkan lagi terutama pada sistem aplikasi dan sistem performa. Layanan transportasi Go-Jek cukup diminati masyarakat Yogyakarta, walaupun layanan Go-Jek belum digunakan secara rutin oleh masyarakat Yogyakarta. Layanan transportasi Go-Jek dapat dikatakan cukup layak bagi pengemudi Go-Jek, dengan ditinjau dari nilai pendapatan bersih pengemudi Go-Jek per bulan yaitu sebesar Rp843.300,- sampai Rp3.243.300,- serta dari nilai UMP D.I.Yogyakarta tahun 2017 sebesar Rp1.337.645,-. Adapun beberapa saran mengenai layanan transportasi Go-Jek yaitu pihak perusahaan Go-Jek diharapkan dapat menerapkan transparansi dalam menetapkan kebijakan dan sistem, supaya ketika terdapat perubahan kebijakan/sistem tidak menimbulkan gejolak pada pengemudi Go-Jek. Selain itu, sebaiknya GPS pada aplikasi Go-Jek lebih ditingkatkan lagi keakuratannya supaya lebih memudahkan konsumen dan pengemudi Go-Jek, dan juga sebaiknya masalah order fiktif segera diatasi secara tuntas supaya tidak merugikan perusahaan dan pengemudi Go-Jek. Di masa yang akan datang, jika sistem Go-Jek sudah cukup baik dan minat masyarakat yang tinggi, maka layanan transportasi Go-Jek dimungkinkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi