PENERAPAN TEORI PECKING ORDER DALAM STRUKTUR MODAL (STUDI PADA PERUSAHAAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2014)

Struktur modal merupakan salah satu pondasi penting dalam keuangan perusahaan. Sumber dana yang digunakan untuk membentuk struktur modal terdiri dari dua yaitu dana internal dan dana eksternal. Komposisi struktur modal yang kurang tepat dapat mengakibatkan buruknya nilai perusahaan. Teori-teori mengenai struktur modal pun bermunculan, salah satunya adalah teori pecking order. Teori ini mengatakan bahwa ada hierarki sumber dana dalam membentuk struktur modal perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, asset tangibility, likuiditas, dan dividend payout terhadap struktur modal. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat penerapan teori pecking order dalam struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2014. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id . Jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian yaitu 73 perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Selanjutnya, pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan uji regresi berganda dan uji financial deficit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, asset tangibility, likuiditas dan dividend payout berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Sementara variabel pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Adanya penerapan teori pecking order dalam struktur modal yang diterapkan oleh sebagian besar (68 perusahaan) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006- 2014