DESAIN PENGEMBANGAN TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN PANJANG BANDAR LAMPUNG

Sumatera bagian selatan sebagai pintu gerbang perekonomian dan untuk mengantisipasi arus barang dari dan keluar propinsi Lampung, telah dipersiapkan sebagai suatu terminal khusus untuk melayani peti kemas yang terdapat di pelabuhan Panjarig, propinsi Lampung. Terminal peti kemas ini langsung dikelola oleh PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II yang merupakan perusahaan BUMN. Untuk melayani bongkar muat di terminal peti kemas pelabuhan Panjang sampai dengan tahun 1999, telah dibangun gedung container freight station (CFS) seluas 6000 m2 dengan kapasitas 8400 ton dan juga memiliki lapangan penumpukan container yard (CY) seluas 45000 m2, berkapasitas 4953 twenty feet equivalent unit (TEUs).Sejalan dengan kecenderungan pola angkutan laut dewasa ini, telah terjadi pergeseran pola pengangkutan secara konvensional kepada penggunaan peti kemas di pelabuhan Panjang. Pada tahun 1995, TPK Pelabuhan Panjang berkapasitas mencapai 30.000 TEUs dan tahun 2000, kapasitas terminal ditingkatkan mencapai 90.000 1 Ells. Tetapi dari data tahun 1995, TPK Pelabuhan Panjang mampu melayani kebutuhan angkutan barang peti kemas mencapai 51.136 TEU,s dengan peningkatan rata-rata 29% per tahun. Dan pada tahun 2000 diperkirakan dapat mencapai ± 110,000 TEUs. Hal ini tentu saja terjadi kelebihan kapasitas di TPK Pelabuhan Panjang, sehingga mengakibatkan penumpukan peti kemas di container yard (CY) atau lapangan penumpukan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan alternatif pemecahan masalah penumpukan peti kemas (kontainer) di lapangan penumpukan/container yard (CY) TPK Pelabuhan Panjang berupa perancangan/disain. Lokasi penelitian di pelabuhan Panjang. Penelitian langsung dilakukan di lapangan untuk mengumpulkan data primer berupa pengamatan dan wawancara langsung pada pihak yang berwenang di pelabuhan Panjang, sedangkan data sekunder berupa data operasional pelabuhan Panjang dan studi pustaka. Pengambilan data dilaksanakan sekitar tanggal 1 April- 10 Mei 2000. Selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk'desain pengembangan terminal peti kemas dari data operasional pelabuhan Panjang. Dari basil akhir Desain Pengembangan Terminal Pelabuhan Panjang Bandar Lampung ini dapat disimpulkan desain pengembangan perluasan lahan, diperlukan pengelompokan (zoning) letak lapangan penumpukan/container yard (CY) dan marshaling yard, serta pengaturan pola arus lalu lintas . yang terkoordinasi agar pencapaian akses dan kelancaran kegiatan bongkar muat peti kemas, terutama dalarn hal penumpukan maupun pengangkutan peti kemas di terminal sebagai tempat sementara dan penyeberangan/pengiriman