OPTIMASI JARINGAN IRIGASI (STUDI KASUS IRIGASI BATU LICIN KALIMANTAN SELATAN)

Debit yang mengalir padA jaringan irigasi tidak mampu mengairi areal irigasi secara keseluruhan, sehingga peningkatan produksi pangan secara maksimal sulit dicapai. Hal ini disebabkan adanya kerusakan pada saluran irigasi berdasarkan inventarisasi kerusakan yang terjadi terutama pads saluran primer (BBL.1 -BBL.9). Untuk menganalisis data hujan digunakan analisis statistik dengan panjang data hujan selama 19 tahun, dalam perhitungannya menggunakan metode distribusi Log Pearson tipe III. Perhitungan ini kemudian digunakan untuk analisis curah hujan efektif. Dan untuk analisis kebutuhan air tanaman (NFR) digunakan data hasil perhitungan curah hujan efektif, data hasil perhitungan evapotranspirasi tanaman dengan mengunakan data klimatologi dari 1 stasiun; dalam perhitungannya menggunakan metode Penman. Analisis debit kebutuhan air irigasi diperoleh dari hasil perhitungan kebutuhan air tanaman (NFR) yang telah dibagi dengan faktor kehilangan air di sepanjang jaringan irigasi. Penampang saluran, kecepatan aliran, kemiringan dasar saluran, stabilitas aliran digunakan sebagai dasar optimasi, dalam perhitungannya mengunakan data potongan memanjang dan melintang saluran. Hasil optimasi yang dominan diperoleh pada masalah sedimentasi dimana NR. ruas hilir lebih besar daripada ruas hulu, erosi yang sangat dipengaruhi kecepatan aliran aktual yang melebihi kecepatan dasar, longsoran disebabkan kemiringan talut lebih besar dari kemiringan yang disyaratkan, kerusakan talut dimana n lebih kecil dari n syaratkan