PENGARUH TERPAAN LABEL PERINGATAN BAHAYA ROKOK TERHADAP MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA (Studi Eksplanatif Kuantitatif Tentang Pengaruh Terpaan Label Peringatan Bahaya Merokok Pada Kemasan Rokok Terhadap Minat Berhenti Merokok Remaja di Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta)

Merokok merupakan kebiasaan yang masih banyak dilakukan oleh banyak orang. Mirisnya saat ini banyak murid yang duduk di bangku SMP, SMA, bahkan SD sudah mulai merokok. Walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media massa yang memberitakan akan bahaya merokok namun hal tersebut hanya dianggap label semata bagi pengguna rokok aktif. Label peringatan telah dibuat lebih menakutkan mengenai dampak merokok itu sendiri yaitu dengan membuat label yang disertai dengan ilustrasi (pictorial warning), yang bertujuan untuk menaikkan minat berhenti merokok khususnya pada remaja. Penelitian ini berjenis eksplanatif kuantitatif, dengan menggunakan metode survey. Sampel dalam penelitian ini diambil melalui teknik probability sampling dengan metode accidental sampling dengan jumlah responsen sebanyak 100 responden. Pengujian validitas hubungan antara pengaruh terpaan label peringatan bahaya merokok terhadap minat berhenti merokok remaja di Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta adalah dengan menggunakan metode Corected Item Total Correlation. Sedangkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh terpaan label peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok terhadap minat berhenti merokok remaja menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel terpaan label peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok mempunyai pengaruh positif terhadap minat berhenti merokok remaja dengan nilai probabilitas t-hitung 0,000 < Level of Significant = 0,05. Jika terpaan label peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok meningkat, maka minat berhenti merokok remaja akan mengalami peningkatan. Diperoleh R2 sebesar 0,206, yaitu variabel dependen dalam model “Minat Berhenti Merokok Remaja” dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan label peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 20,6%. Sisanya sebesar 79,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar model responden 40% menilai “Tinggi dan Sangat Tinggi” variabel “Terpaan Label Peringatan Bahaya Merokok pada Kemasan Rokok”. Responden terbanyak 40% dalam kategori Sangat Tinggi dan Tinggi karena label peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok memang sering dibaca oleh responden. Responden 84% menilai “Sangat Tinggi dan Tinggi” variabel “Minat Berhenti Merokok Remaja”, artinya responden yang membaca label peringatan pada kemasan rokok muncul keinginan yang tinggi untuk berhenti merokok