STRATEGI BRANDING SD NEGERI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN DENGAN SD ISLAM TERPADU (STUDI KASUS SD N 1 KIYARAN DAN SD N PUSMALANG CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan citra sekolah negeri serta sekolah Islam Terpadu di wilayah Wukirsari, Cangkringan. Peneliti juga ingin mengetahui citra yang ingin dibentuk sekolah, strategi branding sekolah negeri, hasil strategi branding yang dilakukan sekolah negeri, serta pendukung dan penghambat strategi branding sekolah dalam menghadapi sekolah Islam Terpadu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan observasi. Analisis data menggunakan reduksi data, paparan data baik berupa tabel maupun gambar, serta penarikan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan untuk menjawab fokus permasalahn penelitian. Sedangkan untuk keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kondisi SD N Kiyaran 1 sedang mengalami kekurangan murid, sedangkan SD N Pusmalang dan SD IT Baitussalam 2 kondisi penerimaan murid baru stabil. Citra yang berkembang di masyarakat mengenai SD N Kiyaran 1 sedikit menurun, SD N Pusmalang dan SD IT Baitussalam mengalami peningkaatn. (2) Citra yang dibentuk masing-masing sekolah dalam menghadapi persaingan dengan SD Islam Terpadu berbeda-beda. SD N Kiyaran 1 membentuk sekolah idaman masyarkat, SD N Pusmalang dengan menjaga citra agar selalu baik (3) Hasil strategi branding SD N Kiyaran 1 sekolah mengalami penurunan dalam input peserta didik baru, sedangkan SD N Pusmalang selama 2 tahun terakhir penerimaan murid baru stabil. Sehingga SD N Kiyaran 1 belum mampu mengimbangi SD N Pusmalang dan SD IT Baitussalam 2 dalam strategi branding mendapatkan muird. (4) Faktor pendukung SD N Kiyaran 1 adalah guru yang cukup kreatif dalam pemblajaran penghambatnya adalah ketidakdisiplinan serta memudarnya kerukunan pada internal sekolah. Faktor pendukung SD N Pusmalang adalah niat bekerja guru dan karyawan adalah untuk ibadah dan melayani mitra sekolah dengan maksimal, sedangkan faktor penghambatnya adalah belum memiliki perpustakaan, serta kurangnya kesiapan guru dalam administrasi pembuatan RPP