Implementasi Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis dan Pengamen di Kota Makassar

ABSTRAK Nurqalby, 2013. Implementasi Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis dan Pengamen di Kota Makassar. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui (1) program pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Makassar dalam pembinaan anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengamen di Kota Makassar. (2) kendala yang dihadapi oleh Dinas Sosial Kota Makassar terhadap implementasi peraturan daerah Kota Makassar nomor 2 tahun 2008 tentang pembinaan anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengamen di Kota Makassar (3) upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Makassar dalam mengatasi kendala dalam mengimplementasikan peraturan daerah Kota Makassar nomor 2 tahun 2008 tentang pembinaan anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengamen di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang di fokuskan pada implementasi peraturan daerah Kota Makassar nomor 2 tahun 2008 tentang pembinaan anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengamen di Kota Makassar. Pemilihan informan dalam penelitan ini dengan cara purposive sampling dan yang menjadi informan adalah pegawai Dinas Sosial Kota Makassar.Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Program pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Makassar dalam pembinaan anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengamen di Kota Makassar belum terlaksana dengan baik, karena tidak dilakukan secara kontinyu dan belum menjangkau keseluruhan anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengamen yang ada di Kota Makassar, kemudian koordinasi dengan Instansi lain kurang berjalan. (2) Adapun kendala Yang Mempengaruhi Implementasi Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan Pengemis dan Pengamen (a) Kemiskinan (b) Modernisasi, Industrialisasi, dan Urbanisasi (c) Kondisi Sosial, dan (d) Perubahan Sosial. (3) Solusi terhadap kendala yang mempengaruhi implementasi pembinaan anak jalanan, gelandangan pengemis dan pengamen(a) Tersedianya Regulasi (Peratuan Daerah No.2 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Anak Jalanan, gelandangan, pengemis, dan pengamen) sebagai dasar hukum dalam meminimalisir jumlah anak jalanan dengan baik. (b) Terjalinnya kerjasama antara pemerintah daerah Kota Makassar dan perusahaan swasta (c) Tersedianya sumber daya manusia yang memadai untuk membina anak jalanan, gelandangan, pengemis, dan pengamen di Kota Makassar (d) Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung program pembinaan anak jalanan, gelandangan, pengemis, dan pengamen di Kota Makassar