Analisis Rendahnya Kepedulian Siswa Terhadap Kebersihan Sekolah Di SMK-SMTI Makassar

ABSTRAK ARTIEK BINARSIH. Analisis Rendahnya Kepedulian Siswa Terhadap Kebersihan Sekolah Di SMK-SMTI Makassar (Dibimbing oleh Lahming Serta Faisal Amir) Tujuan penelitian, yaitu : (1) mengetahui gambaran kepedulian siswa terhadap kebersihan sekolah di SMK SMTI Makassar, (2) mengetahui rendahnya kepedulian siswa terhadap kebersihan sekolah di SMK SMTI Makassar, (3) mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap kebersihan sekolah di SMK SMTI Makassar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa , kepala sekolah, dan guru di SMK SMTI Makassar yang secara akumulatif sebanyak 50 orang yang dipilih secara Purpossive demi kebutuhan dan kepentingan dalam penyusunan penelitian. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kepedulian siswa terhadap kebersihan sekolah di SMK SMTI Makassar yaitu cukup negatif atau cenderung kurang peduli, yang diperlihatkan melalui sikap dan perilaku yang negatif dalam memelihara, menjaga, membersihkan, menata, dan merawat kebersihan lingkungan sekolah, (2) rendahnya kepedulian siswa terhadap kebersihan sekolah di SMK SMTI Makassar karena terjadi pembiaran di sekolah terhadap pelanggaran dan tindakan siswa yang tidak menjaga kebersihan sekolah, kebersihan sekolah sudah menjadi salah satu prioritas utama sekolah namun siswa belum menganggapnya sebagia prioritas untuk mereka lakukan, latar belakang ekonomi masing-masing siswa, tidak adanya teguran dan protes warga sekitar sekolah terhadap sampah yang berasal dari sekolah, siswa tidak dibiasakan mandiri atau berusaha bertanggung jawab dalam menjaga kebesihan sekolah, dan guru yang kurang memadai dalam memberikan pelajaran tentang lingkungan hidup karena tidak adanya kompetensi guru dalam pelajaran tersebut., (3) upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap kebersihan sekolah di SMK SMTI Makassar yaitu kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua siswa, pengawasan yang lebih ketat dan jangan ada pembiaran atas siswa yang melakukan pelanggaran, sanksi yang tegas, pemberian reward, diadakannya mata pelajaran lingkungan hidup, dan perlu ada kompetensi guru tentang pelajaran lingkungan hidup. ABSTRACT ARTIEK BINARSIH. 2014. Analysis Of Students Lack Of Awareness Towards School Hygiene In SMK-SMTI Makassar (Supervised by Lahming and Faisal Amir) The study aimed at discovering (1) the description of students awareness towards school hygiene in SMK SMTI Makassar, (2) lack of stidents awareness towards school hygiene in SMK SMTI Makassar, (3) the efforts to improve students awareness towards school hygiene in SMK SMTI Makassar. The study was a qualitative research. The subjects of the study were the students, principal, and teachers at SMK SMTI Makassar with the total 50 people selected pupossively based on the needs of the study. Data were collected through observation, interview, and documentation. The result of the study revealed that (1) students awareness towards school hygiene in SMK SMTI Makassar was quite negative or lack of awareness showed by negative attitude and behavior in preserving, protecting, cleaning, arranging, and nurturing environment hygiene in school, (2) students awareness towards school hygiene in SMK SMTI Makassar was caused by omissionin school toward infringement and students action who were not maintain school hygiene although it was the priority of the school yet the students think otherwise, students economical background, no warning and protest from the people about the littering, students, students were not accustomed to independent or took responsibility in keeping the school hygiene, and insufficient teachers in providing the knowledge on environment becaused they lacked of competence on lesson, (3) the efforts to improve studens awareness towards school hygiene in SMK SMTI Makassar were partnership between the school and parents, strict supervision and no omission of students in conducting the infringement, strict sanction, provided reward, lesson concerning environment, and teacher competence on environment was needed