Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Pada Smk Farmasi Isfi Dan Smk Farmasi Pondok Pesantren Al-Furqan Banjarmasin

Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa manajemen sarana dan prasarana\ud pendidikan termasuk faktor penting dalam manajemen pendidikan. Bagi sekolah\ud kejuruan, sarana dan prasarana pendidikan sangat penting, sebab pembelajaran\ud banyak dilakukan dalam bentuk praktik dan simulasi.\ud Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian adalah bagaimana\ud manajemen sarana dan prasarana pendidikan pada SMK Farmasi ISFI dan SMK\ud Farmasi Al-Furqan Banjarmasin, mencakup perencanaan, pengadaan,\ud pendistribusian, penggunaan, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan.\ud Lokasi penelitian di dua sekolah, yaitu di SMK Farmasi ISFI dan di SMK\ud Farmasi Al-Furqan Banjarmasin. Subjek penelitian terdiri dari pengurus yayasan,\ud kepala sekolah, guru, laboran dan siswa. Untuk mendapatkan data di lapangan\ud digunakan teknik wawancara, observasi dan dokumenter.\ud Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana\ud dan prasarana pada SMK Farmasi ISFI Banjarmasin dan SMK Farmasi Al-Furqan\ud Banjarmasin ditandai dengan perencanaan sarana dan prasarana, pengadaan,\ud pendistribusian, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan, yang disesuaikan\ud dengan kemampuan, kebutuhan dan skala prioritas. Kekuatan manajemen sarana\ud dan prasarana pada SMK Farmasi ISFI adalah kelengkapannya, lamanya usia\ud sekolah, pengalaman dan kompetensi pimpinan sekolah dan guru-guru, sedangkan\ud masalah yang dihadapi adalah keterbatasan lahan untuk menanam tanaman obat\ud herbal, ruang praktik dan laboratorium yang terasa sempit dan sebagian sarana\ud dan prasarana masih menggunakan alat-alat manual yang berusia lama. Kekuatan\ud SMK Farmasi Al-Furqan terletak pembelajaran yang ditandai dengan penekanan\ud pembinaan pendidikan agama dan ketersediaan asrama dan masjid/mushalla\ud sekolah. Masalah yang dihadapi adalah keterbatasan pengadaan dan pembelian\ud peralatan disebabkan dukungan keuangan yang terbatas dan perkembangan\ud jumlah siswa yang belum signifikan. Pericincian manajemen sarana dan prasarana\ud pendidikan pada kedua sekolah sebagai berikut: Perencanaan sarana dan prasarana\ud pendidikan pada SMK Farmasi ISFI Banjarmasin disesuaikan dengan kebutuhan\ud dan skala prioritas, sedangkan pada SMK Farmasi Al-Furqan disesuaikan dengan\ud kemampuan sekolah dan jumlah siswa yang belum begitu banyak. Pengadaan\ud sarana dan prasarana pada SMK SMK Farmasi ISFI dengan membangun,\ud membeli, menyewa dan memelihara yang sudah ada, sedangkan pada SMK\ud Farmasi Al-Furqan dengan membangun dan membeli. Pendistribusian sarana dan\ud prasarana pada SMK Farmasi ISFI dibagi di kelas, laboratorium, ruang praktik\ud vi\ud dan ruang kepala sekolah, sedangkan di SMK Farmasi Al-Furqan semua\ud ditempatkan di kelas dan ruang praktik. Penggunaan sarana dan prasarana pada\ud SMK Farmasi ISFI dan SMK Farmasi Al-Furqan dilakukan oleh guru dan tenaga\ud ahli yang sudah dipersiapkan sesuai dengan bidang keahliannya. Pemeliharaan\ud sarana dan prasarana pada SMK Farmasi ISFI dilakukan oleh tenaga ahli yang\ud ditunjuk sekolah, sedangkan pada SMK Farmasi Al-Furqan dipelihara oleh guru.\ud Inventarisasi sarana dan prasarana pada SMK Farmasi ISFI dilakukan secara\ud manual dalam buku inventaris, papan daftar inventaris serta dalam data base,\ud sedangkan pada SMK Al-Furqan hanya dalam buku inventaris. Penghapusan\ud sarana dan prasarana pada SMK Farmasi ISFI dengan dihibahkan, dijual dan\ud dimusnahkan, sedangkan pada SMK Farmasi Al-Furqan belum ada yang\ud dihapuskan