Persepsi Psikolog Terhadap Praktik Ruqyah Syar’iyyah Di Kalimantan Selatan

Lili Aulia Rahmi,1201451409, Persepsi Psikolog Terhadap Praktik Ruqyah Syar’iyyah Di Kalimantan Selatan. Pembimbing: (I) Mubarak, MA. (II) Dra. Mulyani, M.Ag.\ud Kata Kunci: Persepsi, Ruqyah Syar’iyyah\ud \ud Jiwa merupakan salah satu potensi yang Tuhan berikan kepada manusia yang tidak diberikan kepada makhluk lain. Gangguan jiwa bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Pengobatan masalah kejiwaan dalam psikologi dapat dilakukan dengan berbagai metode terapi, seperti hipnoterapi, clien center, terapi behafior, humanistik dan logoterapi. Namun dalam perkembangannya, Psikologi Islam menawarkan salah satu metode pengobatan masalah kejiwaan yaitu ruqyah syar’iyyah. Penyembuhan Ruqyah dalam Islam sangat berhubungan dengan hati dan jiwa. Dalam pelaksanan praktik ruqyah menimbulkan berbagai persepsi dan reaksi beragam di kalangan masyarakat. Salah satunya adalah reaksi psikolog yang pada umumnya background pendidikannya adalah psikologi umum murni. Berdasarkan ragam tanggapan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi psikolog terhadap praktik ruqyah syar’iyyah dan faktor yang menyebabkan psikolog dalam mempersepsi praktik ruqyah syar’iyyah di Kalimantan Selatan.\ud Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Dalam hal ini subjek penelitian yaitu 4 orang psikolog dalam mempersepsikan ruqyah syar’iyyah. Adapun teknik yang digunakan dalam memperoleh data yaitu dengan observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.\ud \ud Berdasarkan hasil penelitian ini, semua subjek memiliki persepsi yang sama bahwa ruqyah adalah pengobatan, terapi orang Islam, dengan dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan zikir-zikir. Subjek SU dan MD berpandangan ruqyah hanyalah sugesti seseorang saja, SU dan MD hanya menghormati terapi tersebut, tetapi meraka juga tidak melarang jika klien meraka ingin diruqyah. Sedangkan subjek YU berpandangan bahwa ruqyah baik untuk menyembuhkan orang sakit nonmedis dan pemyakit tidak kasat mata. Sedangkan SA berpandangan bahwa apa yang dilakukan ruqyah baik untuk membantu orang jika mengalami problem, dan mampu mengobati yang tidak kasat mata, tetapi menurut SA orang tertentu saja yang bisa melakukan ruqyah tersebut dan faktor persepsi mereka dipengaruhi oleh latar belakang mereka berada dan nilai-nilai yang mereka anut seperti apa