Rancangan balanced scorecard sebagai metode pengukuran kinerja pada pt. fajar taurus

Lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dan dinamis menuntut perusahaan untuk semakin efektif dan efisien dalam mengelola sumberdayanya. Oleh karena itu perusahaan harus bekerja keras membenahi sistem manajemennya untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan dalam maupun luar negeri. Untuk berhasil dan tumbuh dalam persaingan yang ketat, perusahaan harus menggunakan manajemen yang diturunkan dari strategi dan kapabilitas perusahaan. Selama ini, sistem pengukuran kinerja perusahaan pada umumnya hanya bersifat finansial yang disadari sudah kurang tepat lagi digunakan pada era globalisasi ini. Seiring dengan meningkatnya persaingan, terjadi pula perubahan pada perilaku konsumen. Karena banyaknya pilihan, konsumen kini menjadi semakin banyak tuntutan, baik mengenai kualitas produk dan harga maupun mengenai pelayanan. Mengingat persaingan yang semakin ketat tersebut, perusahaan-perusahaan domestik sudah seharusnya melakukan evaluasi terhadap pengukuran kinerjanya apakah sistem pengukuran yang dilakukan sekarang telah dapat mencerminkan kinerja yang harus dicapai pada masa sekarang dan untuk jangka panjang. PT. Fajar Taurus sebagai salah satu perusahaan peternakan yang memproduksi antara lain susu pasteurisasi perlu mempersiapkan diri dengan memperbaiki dan meningkatkan kinerja manajemennya di setiap bidang. Suatu kendala yang dihadapi PT. Fajar Taurus saat ini adalah belum adanya suatu alat analisis perusahaan yang mengarah kepada penciptaan nilai masa depan melalui investasi yang ditanamkan pada pelanggan, pemasok, pekerja proses dan teknologi. Kendala berikutnya aalah perusahaan masih terfokus pada tolok ukur keuangan yang bersifat jangka pendek dan mengabaikan tujuan jangka panjang seperti kepuasan pelanggan, proses bisnis internal maupun pembelajaran dan pertumbuhan. Bertitik tolak dari uraian tersebut, rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) Dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat dan bergejolak, sistem pengukuran kinerja bagaimana yang diperlukan oleh PT. Fajar Taurus ? (2) Bagaimana kinerja PT. Fajar Taurus jika dikaji dengan metode Balanced Scorecard ? (3) Faktor-faktor apa saja yang menghambat dan mendukung kinerja PT. Fajar Taurus serta upaya-upaya apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya?. Berdasarkan dari permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian adalah : (1) Merancang sistem pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard untuk PT. Fajar Taurus (2) Menganalisis pengkururan kinerja PT. Fajar Taurus berdasarkan Balanced Scorecard, (3) Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong keberhasilan perusahaan serta mengkaji upaya apa yang akan dilakukan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : (1) Memberi usulan penggunaan Balanced Scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja pada Fajar Taurus (2) Mengetahui kondisi perusahaan saat ini yang ditinjau dari perspektif keuangan, pelanggan, bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan (3) Memberi masukan kepada PT. Fajar Taurus untuk mengatasi faktor-faktor penghambat serta mengoptimalkan faktor-faktor pendorong kinerja perusahaan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Jenis dan sumber data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi, melakukan Focus Group Discussion (FGD) melalui wawancara dengan pihak manajemen dan penyebaran kuesioner kepada karyawan dan pelanggan. Data Sekunder diperoleh melalui studi pustaka dan laporan perusahaan. Pengambilan contoh dilakukan secara acak dengan teknik purposive random sampling untuk pihak manajemen perusahaan dan pelanggan, sedangkan untuk karyawan dilakukan sensus. Pengolahan data untuk pembobotan oleh top manajemen dilakukan dengan Teknik Paired Comparison, penentuan performance range dilakukan dengan Teknik Rentang Kriteria. Hasil penentuan performance range adalah : (a) 130% berarti sangat baik dengan warna : biru. Dari hasil pembobotan yang dilakukan, diperoleh bobot untuk perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan sebesar 28,70%, perspektif Proses Bisnis Internal sebesar 27,78%, perspektif Pelanggan sebesar 23,15% dan perspektif Keuangan 20,37%. Hasil Pembobotan dan Pengukuran Kinerja untuk Perspektif Keuangan dan KPInya adalah sebagai berikut : Laba Rugi operasional (bobot : 19,66%, indeks kinerja 98,8%, performa range : hijau), volume penjualan (bobot : 21,88%, indeks kinerja : 91,2%, performa range : hijau), cost of good sold (bobot : 18,83%, indeks kinerja : 111,5%, performa range : hijau) dan biaya operasional (bobot : 19,38%, indeks kinerja :66,4%, performa range : kuning). Hasil Pembobotan dan Pengkuran Kinerja untuk Proses Bisnis Internal serta KPInya adalah sebagai berikut :raw material losses (bobot ; 12,47%, indeks kinerja : 100%, performa range : hijau), proces production losses (bobot ; 13,09%, indeks kinerja : 60%, performa range : kuning), final product losses (bobot ; 13,03%, indeks kinerja : 100%, performa range : hijau), alternative vendor (bobot ; 15,24%, indeks kinerja : 50%, performa range : kuning), produktivitas (bobot ; 12,07%, indeks kinerja : 80%, performa range : kuning), maintenance permesinan (bobot ; 14,46%, indeks kinerja : 75%, performa range : kuning) dan inovasi produk (bobot ; 19,65%, indeks kinerja : 200%, performa range : biru). Hasil Pembobotan dan pengukuran kinerja untuk perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan beserta KPInya adalah sebagai berikut : kepuasan karyawan (bobot ; 12,22%, indeks kinerja : 100%, performa range : hijau), tingkat keterlambatan (bobot ; 17,97%, indeks kinerja : 133,3%, performa range : hijau), penilaian kinerja (bobot ; 15,56%, indeks kinerja : 125%, performa range : hijau) dan kemampuan sistem informasi (bobot ; 14,81%, indeks kinerja : 100%, performa range : hijau). Dari hasil pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard diperoleh beberapa KPI yang dapat menghambat pencapaian visi dan misi PT. Fajar Taurus seperti: total biaya umum, kepuasan pelanggan, jumlah keluhan, ketidaksesuaian order, kualitas produk, retur konsinyasi, target prospek, proces production losses, alternative vendor, produktivitas, pemeliharaan permesinandan jumlah hari training. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya lebih memfokuskan perhatian melalui upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja dari KPI-KPI tersebut diatas. Sedangkan KPI yang telah berkinerja baik adalah kenaikan laba operasional, pertumbuhan penjualan, collecton days, cost of goods sold, raw material losses, final product losses, inovasi produk, kepuasan pelanggan, tingkat keterlambatan, penilaian kinerja, biaya training dan sistem informasi