Strategi pengembangan pemasaran agrowisata di kabupaten jember (studi kasus taman botani sukorambi jember)

Perkembangan Agrowisata di Kabupaten Jember tumbuh sangat baik. Persaingan di industri wisata ini juga semakin pesat. Taman Botani Sukorambi merupakan salah satu agrowisata yang ada di Kabupaten Jember yang mengalami dampak dari pertumbuhan agrowisata yang semakin pesat tersebut, yaitu mengalami penurunan jumlah pengunjung. Untuk menjaga eksistensinya, Taman Botani Sukorambi membutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan strategi dalam menghadapi persaingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi agrowisata di Kabupaten Jember, menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal Taman Botani Sukorambi dan menentukan prioritas strategi pengembangan pemasaran agrowisata Taman Botani Sukorambi. Penelitian ini menggunakan metode Importance and Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan pengunjung, analisis internal dan eksternal menggunakan metode analisis Internal Faktor Evaluation (IFE), eksternal Faktor Evaluation (EFE), Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT) dan Analitytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan strategi pemasaran Taman Botani Sukorambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas strategi pemasaran Taman Botani Sukorambi adalah (1) strategi memaksimalkan konsep rekreasi sambil belajar seperti budidaya tanaman dan beternak, (2) strategi penambahan jumlah permainan outbond, (3) strategi Koordinasi yang intensif dengan stakeholders untuk perbaikan dan pengembangan berkelanjutan, (4) strategi melakukan peminjaman kepada lembaga keuangan untuk meningkatkan modal, (5) strategi optimalisasi kegiatan promosi (6) peningkatan kualitas pelayanan melalui peningkatan kinerja, dan kemudahan akses transportasi, (7) strategi Peningkatan kualitas pelayanan melalui pelatihan bagi karyawan, memperbaiki sistem manajemen perusahaan, (8) Merealisasikan pengembangan fasilitas pada lahan tersisa disertai dengan pembenahan fasilitas yang sudah ada dan (9) strategi Optimalisasi kegiatan promosi secara online