Analisis faktor-faktor yang memengaruhi penawaran ekspor dan harga ekspor gaharu indonesia

Indonesia memiliki keragaman pohon penghasil gaharu terbesar di dunia. Produk gaharu yang diperjualbelikan mulai dari kayu, daun, ekstrak berupa minyak gaharu sampai dengan ampas minyak yang digunakan sebagai bahan baku dupa dalam upacara peribadatan. Gaharu telah lama menjadi bagian kultur budaya masyarakat di beberapa negara. Potensi ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk terus meningkatkan ekspor gaharu sebagai komoditas yang ikut menyumbang devisa negara. Gaharu merupakan komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang secara alamiah terbentuk dari infeksi tanaman pohon inang (jenis Aquilara, Gyrinops dan Gonystylus), menghasilkan resin berwarna coklat gelap atau hitam di bagian tengah sebagai bentuk respon pertahanan terhadap luka yang disebabkan oleh serangga atau infeksi jamur. Tidak semua pohon penghasil gaharu mengandung gaharu. Gaharu bernilai tinggi karena memiliki aroma yang wangi. Tingginya permintaan gaharu di pasar dunia dan harganya yang relatif tinggi menjadikan aktifitas perburuan gaharu semakin tidak terkendali. Kelangkaan pohon penghasil gaharu di alam ini dikhawatirkan akan terjadi kepunahan di alam, oleh sebab itu pohon penghasil gaharu yang berada di alam masuk dalam Appendix II CITES dan perdagangan gaharu yang berasal dari alam dibatasi kuota. Dalam usaha memenuhi permintaan gaharu dunia dengan tetap menjaga keberadaan gaharu di alam, pemerintah mulai menggalakkan untuk mulai menanam gaharu dan mengembangkan teknologi gaharu budidaya melalui teknik inokulasi gaharu. Melalui teknik ini, gaharu bisa dipanen dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan pemanenan dari gaharu alam. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penawaran ekspor gaharu di Indonesia ; (2) Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi harga ekspor gaharu di Indonesia ; (3) Merumuskan kebijakan peningkatan ekspor gaharu Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa deret waktu selama tahun 2002-2013. Model analisis yang digunakan adalah model persamaan simultan yang diduga dengan metode Two Stages Least Squares (2SLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penawaran ekspor gaharu Indonesia dipengaruhi oleh produksi gaharu, nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika, dan dummy gaharu budidaya. Sedangkan faktor yang memengaruhi harga ekspor gaharu Indonesia adalah produksi gaharu dan harga gaharu dunia dan nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada Pemerintah maupun pihak-pihak yang terlibat dalam mengimplementasikan pengembangan gaharu di Indonesia, diantaranya peningkatan kapasitas dan pengetahuan penjual gaharu, Negosiasi dengan negara pengimpor gaharu; fasilitasi pengelolaan dan pengembangan industri gaharu; penjualan produk gaharu kepada konsumen gaharu; peningkatan kualitas produk gaharu berskala internasional; penyusunan kebijakan pengembangan gaharu budidaya