PERUMUSAN STRATEGI BISNIS PT. NATIONAL TIMBER AND FOREST PRODUCT

RINGKASAN EKSEKUTIF Indra Aresto Siahaan. 2000. Pemmusan Strategi Bisnis PT. National Timber and Forest Product. Dibawah bimbingan Harianto dan Aii Hermawan Pembangunan kehutanan dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat masa kini dan masa mendatang, dengan mempertimbangkan adanya keseimbangan berbagai kepentingan perikehidupan darat, laut dan udara. Penanaman modal disubsektor pengusahaan hutan ini semakin meningkat sejak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1970 tentang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hak Pemungutan Hasil Hutan (HPHH). Pengusahaan hutan bertujuan untuk memperoleh dan meningkatkan produksi hasil hutan guna pembangunan ekonomi nasional dan kemakmuran rakyat. PT National Timber and Forest Product merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bisnis pengusahaan hutan yang memiliki konsesi Hak Pengusahaan Hutan. Pemsahaan ini memiliki industri penggergajian sebagai industri hilir untuk mengolah kayu bulat menjadi kayu gergajian yang siap untuk dipasarkan. Perusahaan juga memiliki Hutan Tanaman Industri dengan tanaman jenis Sagu (Metroxylon sagu) yang kegiatan operasionalnya bam berlangsung sejak tahun 1997. Bisnis pengusahaan hutan diharapkan dapat terus dipertahankan dengan menciptakan profit yang terus meningkat. Kegiatan pengusahaan hutan dan pengolahan hasil hutan oleh PT. National Timber and Forest Product merupakan salah satu industri yang menghadapi perubahan ingkungan.Lingkungan tersebut meliputi lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan eksternal berhubungan dengan tantangan dan peluang yang harus dihadapi pemsahaan yang diakibatkan oleh perubahan faktor ekonomi,faktor politik, faktor sosial budaya dan faktor teknologi serta struktur industri, sedangkan lingkungan internal berhubungan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Berawal dari kondisi tersebut maka masalah yang dirumuskan dalam geladikarya ini adalah : (1) Bagaimana strategi bisnis yang harus diterapkan oleh PT. National Timber and Forest Product (2) Faktor-faktor apa yang menjadi penentu dalam merumuskan strategi bisnis PT. National Timber and Forest Product ?. Tujuan dari geladikarya ini adalah (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi strategi bisnis PT. National Timber and Forest Product, (2) Memberikan rekomendasi alternatif strategi bisnis yang sesuai dengan kompetensi perusahaan. Metodologi yang digunakan dalam geladikarya ini adalah studi kasus dengan analisis deskriptif dengan mengumpulkan data untuk menjawab permasalahan yang ada. Untuk analisis lingkungan internal dan eksternal digunakan analisis matriks IFE dan matriks EFE yang berguna untuk menentukan posisi perusahaan pada matriks IE. Selanjutnya dilakukan analisis SWOT untuk melahirkan alternatif-alternatif strategi. Dari analisis faktor internal PT. National Timber and Forest Product diperoleh kekuatan perusahaan adalah Coorporate Image (0.479), kepastian hukum (0.372), pasokan kayu bulat (0.367), kualitas kayu gergajian (0.294),pengalaman usaha (0.265), sarana dan prasana (0.238) dan lokasi perusahaan (0.212). Kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan adalah areal konsesi (0.179),turn over karyawan (0.123), sumber daya manusia (0.119), jenjang karir karyawan (0.100), job description karyawan (0.099), penelitian dan pengembangan (0.1 19) dan resiko pekerjaan (0.027). Sedangkan dari analisis faktor eksternal perusahaan diperoleh hasil bahwa peluang yang dapat diraih oleh perusahaan adalah industri pengolahan sagu (0.411), pasar kayu gergajian (0.406), sumber daya manusia (0.338), teknologi pengolahan kayu (0.319), kebijakan pemerintah (0.204), perdagangan bebas (0.204) dan teknologi informasi (0.148). Sedangkan ancaman yang dapat mengancam perusahaan, adalah kebakaran hutan (0.140), sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan (0.125), pencurian kayu (0.1 15), kondisi ekonomi (0.094), perubahan peraturan (0.069),kondisi politik (0.055) dan kondisi cuaca (0.048). Berdasarkan Internal Evaluation Factor (IFE) dan Ehxternal Evaluation Factor (EFE) diperoleh nilai IFE sebesar 2.974 dan nilai EFE sebesar 2.635. Dari nilai IFE dan EFE ini akan diperoleh posisi perusahaan di dalam Matriks IE yaitu pada posisi Pertumbuhan/Stabilitas. Pada posisi ini strategi yang perlu diterapkan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil analis SWOT menunjukkan beberapa alternatif strategi yaitu, strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan produk, strategi kemitraan usaha, strategi optimalisasi produksi dan operasi, strategi social responsibility, strategi pengembangan manajemen sumberdaya manusia, strategi integrasi ke belakang strategi kerja sama litbang, strategi kemitraan dengan masyarakat dan pemerintah dan strategi keunggulan biaya