Hubungan Prestasi Kerja dengan Pelatihan Pegawai Kantor Dinas Pemetaan dan Pengukuran Tanah DKI Propinsi DKI Jakarta

Era globalisasi, dan pemberlakuan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah, penerapan paradigma Good Goverment, dimana aktifitas pemerintahan yang sebelumnya lebih terpusat, di era reformasi ini lebih diarahkan kepada daerah. Hal tersebut diatas secara langsung berdampak kepada aparatur pendukung organisasi Dinas Pemetaan dan Pengukuran Tanah Propinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu upaya pembinaan terhadap keberadaan sumber daya manusia guna menjamin kesinambungan dalam melaksanakan tugas-tugas Pemerintah, kemampuan pegawai dalam melaksanalan pekerjaannya secara profesional dan handal guna mencapai tujuan organisasi dalam peningkatan prestasi kerja melalui pelatihan pegawai. Organisasi Dinas Pemetaan dan Pengukuran Tanah Propinsi DKI Jakarta adalah unsur staf dan pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Pemetaan dan Pengukuran Tanah dalam menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta. Hingga saat ini gambaran kinerja aparatur Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta, belum sepenuhnya tergambar dengan komprehensip secara ilmiah. Namun kenyataan yang ada dari pandangan yang berkembang, bahwa kinerja aparatur Pemerintah Daerah DKI Jakarta masih perlu ditingkatkan. Permasalahan-permasalahan sumber daya manusia pada Kantor Dinas Pemetaan dan Penaukuran Tanah DKI Jakarta adalah. bahwa pelaksanaan pelatihan yang ada selama ini belum mampu rnendorong prestasi kerja dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada pada Kantor Dinas Pemetaan dan Pengukuran Tanah DKI Jakarta, maka tujuan dari penelitian dalam penulisan tesis ini adalah, menganalisa hubungan antara prestasi kerja dengan pelatihan pegawai pada Kantor Dinas Pemetaan dan Pengukuran Tanah Propinsi DKI Jakarta, serta merumuskan kebijakan dalam rangka pembinaan sumbar daya manusia yang berkaitan dengan peningkatan prestasi kerja pegawai. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut telah dilakukan analisis terhadap 51 responden yang terdiri dari para pegawai di lingkungan Dinas Pemetaan dan Pengukuran Tanah Propinsi DKI Jakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner dengan menggunakan skala Likert, sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengambil data yang ada di bagian kepegawaian Dinas Pemetaan dan Pengukuran Tanah DKI Jakarta yang meliputi golongan pegawai, latar belakang pendidikan formal pegawai, masa kerja, usia, serta peraturan-peraturan yang ada. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan teknis analisis uji Rank's Spearman. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah variabel prestasi kerja dan pelatihan pegawai. Variabel prestasi kerja diukur melalui sub variabel pengetahuan kerja, keahlian kerja, sikap kerja,dan situasi kerja. Sedangkan variabel pelatihan pegawai diukur melalui sub variabel tingkat perbedaan individu, keterkaitan bidang kerja, motivasi pegawai, partisipasi aktif, seleksi peserta dan metode Pelatihan. Berdasarkan jawaban responden, diperoleh hal-hal sebagai berikut: 1. Pemahaman terhadap tugas pokok, 7 orang (13,73%) menyatakan sangat setuju, 33 orang (64,71%) menyatakan setuju, 2 orang (3,92%) menyatakan netral. 2. Pemahaman terhadap prosedur/mekanisme kerja, 5 orang (9,80%) menyatakan sangat setuju, 38 orang (64,71%) menyatakan setuju, 3 orang (5,88%) menyatakan netral. 3. Pemahaman mengenai lingkup kerjanya, 5 orang (9,80%) menyatakan sangat setuju, 37 orang (72,55%) menyatakan setuju, dan 6 orang (1 1,76%) menyatakan netral. Dari hasil analisis mengenai hubungan prestasi kerja dengan pelatihan pegawal tersebut diperoleh hal-hal sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan yang nyata antara variabel prestasi kerja secara umum dengan pelatihan pegawai dengan koefisien korelasi sebesar 0,648 dengan taraf nyata 0,000 pada level 0,01, sehingga dapat dinyatakan bahwa kedua hubungan variabel tersebut sangat erat. 2. Apabila dilakukan analisis korelasi berdasarkan sub variabel pelatihan ternyata untuk sub variabel kepesertaan terhadap prestasi kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,406 dan taraf nyata 0,03. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Perlu ditindaklanjuti baik melalui kebijakan yang mengarah kepada upaya pembenahan tersebut melalui kajian-kajian yang lebih rinci dengan melibatkan variabel dan indikator pelatihan yang lebih besar. 2. perlu adanya penyesuaian atau akomodasi upaya yang diformulasikan dalam penelitian ini dengan berbagai perubahan atau perkembangan kebijakan struktur organisasi yang ada tersebut