STUDI PEMANFAATAN POTENSI PIGMEN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI PEWARNA ALAMI PREPARAT SECTION TUMBUHAN SIRSAK (Annona muricata) DIKEMBANGKAN SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI

Keyword : Pewarna Alami, Hylocereus polyrhizus, Section tumbuhan, Penggunaan pewarna saat ini banyak dilakukan khususnya dalam bidang penelitian. Pewarnaan dilakukan untuk memperjelas penampang jaringan dan bagian-bagian jaringan dapat dibedakan dengan jelas. Jaringan tumbuhan yang transparan yang sulit dibedakan bagian-bagiannya akan mudah diamati dengan pemberian warna. Mahalnya pewarna sintetis menjadi faktor yang menyebabkan harus ditemukannya pewarna alternatif yang murah dan mudah didapat. Eksplorasi pemanfaatan bahan pewarna alami alternatif yang murah dan mempunyai afinitas tinggi terhadap komponen sel dan jaringan sangat penting, sehingga penggunaan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai pewarna alternatif alami diharapkan menghasilkan alternatif pewarnaan alami untuk menggantikan pewarna biasa. Selain itu juga untuk mengembangkan pengolahan limbah berupa kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) agar tidak terbuang percuma. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan menganalisis kualitas pigmen kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan konsentrasi terbaik yang digunakan serta pengembangan berupa bahan ajar biologi. Penelitian ini menggunakan konsentrasi 30%, 50%, 70%, 90% dan 100% dengan 3 kali pengulangan. Bagian jaringan yang diamati pada tumbuhan sirsak (Annona muricata) adalah epidermis, korteks, xilem dan empulur. Metode yang digunakan untuk mengamati jaringan tumbuhan yang telah diberi pewarna dari kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang disayat melintang adalah dengan menggunakan mikroskop cahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pigmen kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai pewarna alami preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricaata) mempunyai kualitas yang tidak baik. Hal ini dibuktikan dengan tidak jelasnya bagian jaringan dan bagian-bagian jaringan tidak dapat dibedakan dengan jelas. Tingkat terserapnya warna dan kekontrasan warna yang tidak baik menunjukkan bahwa pewarna dari pigmen kulit buah naga merah tidak mengikat kuat pada jaringan. Hasil pengamatan pewarnaan ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricata) dimanfaatkan sebagai bahan ajar biologi berupa artikel ilmiah