Jenis Kelamin Mahasiswa dan Tindakan Plagiarisme

Sudah menjadi kewajiban untuk seluruh civitas akademika mematuhi norma dan peraturan dalam dunia pendidikan. Salah satu norma dan peraturan tersebut adalah tidak melakukan tindakan plagiarisme. Namun, pada nyatanya masih banyak ditemui kasus plagiarisme pada mahasiswa. Dari wawancara tidak resmi yang dilakukan peneliti, tiga dari lima mahasiswa UBAYA mengaku melakukan tindakan plagiarisme dengan memasukan referensi yang sebenarnya sama sekali tidak dibaca. Ada beberapa faktor yang bisa mendorong seseorang melakukan tindakan plagiarisme, salah satunya adalah jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu apakah ada perbedaan frekuensi tindakan plagiarisme antara mahasiswa dan mahasiswi. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan frekuensi plagiarisme antara mahasiswa dan mahasiswi (sig.2-tailed = 0,037). Angka signifikansi juga menunjukkan bahwa mahasiswa cenderung melakukan tindakan plagiarisme yang termasuk dalam aspek help-seeking behavior