Gambaran Kepuasan Perkawinan pada Buruh Perempuan

Semakin berkembangnya perekonomian, mendorong meningkatnya jumlah pekerja perempuan yaitu istri. Ibu yang harus bekerja menjadi berperan ganda yaitu bertanggung jawab dengan keluarga dan pekerjaannya. Salah satu contoh pekerjaan yang dikerjakan istri adalah sebagai buruh perempuan. Bekerja sebagai buruh dengan jam kerja shift pagi atau sore membuat buruh perempuan mendapatkan masalah internal maupun eksternal. Maka dari itu, keberadaan istri yang bekerja sebagai buruh perempuan dengan waktu kerja yang dapat berubah terkadang pagi dan terkadang malam dapat mempengaruhi perempuan untuk menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga dan pekerja. Dengan demikian, adanya permasalahan-permasalahan ketika perempuan bekerja diluar rumah sebagai buruh akan mempengaruhi kepuasan perkawinan yang dirasakan oleh seorang istri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan perkawinan pada buruh perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Partisipan penelitian adalah 100 buruh perempuan beberapa pabrik di Surabaya dan Sidoarjo. Angket untuk pengumpulan data menggunakan angket Marital Satisfaction Inventory-Revised (MSI-R) (Snyder, 1997) yang diadaptasi oleh Mahannani (2011). Analisis data menggunakan analisis cluster. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan perkawinan partisipan tergolong cukup tinggi. Aspek kepuasan perkawinan yang tergolong kategori tinggi adalah aggression. Aspek kepuasan perkawinan tergolong kategori cukup tinggi adalah dissagrement about finance, conflict over child rearing, family history of disstres, time together, affective communication, role orientation, dan problem-solving communication. Tiga aspek kepuasan perkawinan dengan kategori cukup rendah yaitu sexual dissatisfaction, dissatisfaction with children, dan global distress. Dari hasil analisis cluster, terdapat dua kelompok kepuasan perkawinan yaitu kelompok 1 dengan kepuasan perkawinan berkategori cukup tinggi kearah sangat tinggi (tinggi) dan kelompok 2 dengan kepuasan perkawinan berkategori cukup tinggi kearah sangat rendah (kelompok rendah)