Pengaruh Kepemimpinan Siaga terhadap Budaya Keselamatan Tenaga Kefarmasian Puskesmas di Surabaya

Keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di puskesmas dapat tidak tercapai karena kesalahan medikasi (medication errors) yang mengakibatkan kejadian tidak diharapkan (adverse event) oleh pasien. Kejadian tersebut berkaitan dengan kompleksitas interaksi, besarnya ketergantungan antara komponen sistem, tingginya beban kerja serta banyaknya pasien (>90%) yang diberi intervensi obat. Pendekatan untuk mengatasi masalah tersebut didasarkan pada karakteristik deskripsi organisasi berkeandalan tinggi (High Reliability Organization (HRO)). Menurut Lekka (2011) terkait aspek dan proses yang menjadi karakteristik HRO terdiri dari: kepemimpinan siaga (mindful leadership), budaya keselamatan dan kesiagaan keselamatan (mindful safety) tenaga kesehatan. Sebagai dasar upaya menjamin keselamatan medikasi, dalam penelitian ini diteliti pengaruh kepemimpinan siaga terhadap budaya keselamatan tenaga kefarmasian Puskesmas di Surabaya. Penelitian ini bersifat eksplanatori dilaksanakan pada 40 sampel puskesmas dari 62 puskesmas di Surabaya. Besar sampel per wilayah ditentukan secara proporsional dan pemilihan sampel pada setiap wilayah dilakukan secara random. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada kepala puskesmas, dan tenaga kefarmasian puskesmas, dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan PLS SEM. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pada variabel kepemimpinan siaga, dan budaya keselamatan belum memenuhi kinerja 80% Prinsip Pareto sedangkan hasil analisis PLS SEM menunjukkan bahwa ada pengaruh kepemimpinan siaga terhadap budaya keselamatan