Perancangan Sarana Mencuci Peraatan Makan untuk Rombong Pedangan Kaki Lima (PKL) Soto Madura

Pedagang kaki lima atau PKL adalah bagian tak terpisahkan dari kota besar seperti Surabaya. Ada banyak jenis PKL tergantung dari dagangan yang mereka jual dan mayoritas PKL di Surabaya menjual makanan. Meski keberadaan PKL dijamin oleh Pemerintah lewat Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 17 Tahun 2003, PKL selalu menimbulkan masalah yang tak pernah habis dimanapun keberadaannya. Masalah seperti ketidak-teraturan, estetika, ketertiban dan kebersihan, keamanan, penurunan kualitas lingkungan, PKL selalu meninggalkan kesan buruk terkait keberadaan mereka. Salah satu masalah yang ditimbulkan PKL yang menjadi topik bahasan penelitian ini adalah rendahnya tingkat kebersihan pada PKL makanan. Kurangnya kebersihan dapat menyebabkan penularan penyakit. Contoh kurangnya kebersihan dapat dilihat pada proses mencuci dan sarana yang digunakan untuk mencuci peralatan makan di rombong PKL. Menurut peraturan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia lewat Kepmenkes RI no. 1098 tahun 2003, proses dan sarana mencuci yang digunakan oleh PKL tidak tepat. Ada banyak jenis makanan yang dijual oleh PKL di Surabaya, salah satunya Soto Madura. Soto Madura adalah makanan khas Jawa Timur yang berlemak. Lemak yang menempel pada peralatan makan susah dibersihkan karena lemak merupakan molekul hidrofobik (tidak mengikat air) sehingga harus dibersihkan dengan sabun cuci. Interaksi antara sabun cuci dengan lemak meningkat seiring kenaikan suhu air dimana mencuci mengunakan air hangat dapat menghemat waktu dan penggunaan sabun cuci. Soto Madura sendiri selalu disajikan dalam keadaan hangat karena kompor pada rombong selalu berada posisi menyala. Energi panas yang terbuang ini dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air. Penelitian ini akan mendiskusikan proses mendesain sarana mencuci peralatan makan pada PKL, terutama PKL Soto Madura, yang mereka gunakan sehari-hari untuk berdagang. Hasil desain nantinya, selain sesuai dengan peraturan Pemerintah, juga dapat digunakan untuk memanaskan air didalamnya sehingga air yang dipanaskan dapat digunakan untuk membantu proses mencuci. Diharapkan hasil dari penelitian ini mampu membantu Pemerintah menjaga kualitas lingkungan dan mengurangi penyebaran penyakit menular