LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMK PI AMBARUKMO 1 SLEMAN

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta semester khusus tahun 2016 yang berlokasi di SMK PI AMBARUKMO 1 Sleman dilaksanakan pada 15 Juli-15 september 2016. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman dalam pelaksanaan belajar mengajar langsung di sekolah secara aktif dan sesuai dengan ilmu yang didapat dalam perkuliahan. Selain itu, praktik bertujuan untuk melatih mahasiswa menjadi tenaga pendidik yang berilmu, berpengetahuan, bersikap profesional sesuai aturan tetapi juga dapat mengikuti kemajuan zaman. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi penyusunan RPP, praktik mengajar, pembuatan soal evaluasi, serta kegiatan yang diselenggarakan di sekolah. Praktik pengalaman lapangan mengajar dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan di kelas X AP 1, X AP2, XI AP 1 dan XI AP 2, dengan tiap pertemuan berdurasi 2 jam pelajaran. Pokok bahasan yang diajarkan adalah Identitas Diri dan Kehidupan Keluarga serta pengetahuan umum tentang bahasa perancis dengan ketrampilan yang diajarkan yaitu menulis, mendengarkan dan membaca.Program kegiatan Praktik pengalaman lapangan ini dapat terlaksana dengan baik berkat adanya bimbingan dan arahan dari berbagai pihak seperti;guru pembimbing dan dosen pembimbing selama praktik mengajar. Selain itu, peserta didik berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga memberikan kelancaran pada proses belajar. Terlaksananya program PPL ini juga tidak terlepas dari dukungan dan bantuan pihak sekolah yang telah memberikan kesempatan kepada para mahasiswa PPL untuk melaksanakan tugas dengan baik serta ikut masuk dan belajar dalam dunia pendidikan.. Namun, praktik pengalaman lapangan tentunya tidak lepas dari hambatan. dalam pelaksanaanya, yakni praktik mengajar masih kurang kooperatif antara skenario pembelajaran di RPP dengan kegiatan di kelas. Praktik mengajar masih banyak menggunakan penerjemahan kosakata dan penggunaan contoh dalam pelaksanaanya. hal tersebut terjadi karena masih kurangnya pengalaman dalam kegiatan pengajaran. Saat di kelas, praktikan sering menemui kendala bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran saat praktikan hanya berkutat pada RPP semata. semua hambatan dapat teratasi dengan penerjemahan kosakata dan penggunaan contoh yang dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam proses pembelajaran