Implementasi Pendidikan Nilai di SD Muhammadiyah Bodon, Jagalan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui persepsi kepala sekolah, guru, dan karyawan mengenai pendidikan nilai, (2) mengetahui peran kepala sekolah, guru dan karyawan dalam implementasi pendidikan nilai, (3) mengungkapkan pola implementasi pendidikan nilai, (4) mengetahui nilai-nilai yang dikembangkan, (5) mengungkapkan dampak implementasi pendidikan nilai, serta (6) mengungkapkan faktor pendorong dan penghambat implementasi pendidikan nilai di SD Muhammadiyah Bodon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang berusaha mencari fakta dan fenomena di lapangan secara mendalam dengan menggunakan peneliti sendiri sebagai instrumen. Metode pengumpulan data yang dipergunakan yaitu: wawancara, observasi partisipatoris, dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi, perpanjangan pengamatan, analisis kasus negatif, dan menggunakan bahan referensi sebagai alat untuk check and recheck. Proses analisis data menggunakan model analisis interaktif dari Miles & Huberman yang meliputi: data reduction, data display, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah, guru, dan karyawan telah memiliki pemahaman yang memadai tentang pendidikan nilai. Mereka juga mempunyai peran yang signifikan dalam implementasi pendidikan nilai. Kepala sekolah sebagai menejer berperan merencanakan, mengorganisir dan mengevaluasi pendidikan nilai. Guru berperan sebagai pengajar nilai, model atau teladan dari nilai-nilai yang diajarkannya, pengawas, serta sebagai evaluator pendidikan nilai. Pendidikan nilai dilaksanakan dengan pola terpadu yaitu dengan mengintegrasikan pendidikan nilai dalam pembelajaran, kegiatan di luar pembelajaran, serta kegiatan-kegiatan keagamaan. Nilai-nilai yang dikembangkan antara lain: nilai-nilai ke-Islaman, nilai kebersihan dan keindahan, nilai kedisiplinan, nilai kesopanan, dan nilai kejujuran. Dampak pendidikan nilai sangat sifnifikan karena sekolah tersebut selalu menjuarai lomba keagamaan, kebersihan sekolah dan lomba budaya lokal seperti: membatik, pidato berbahasa Jawa, dan sebagainya. Faktor pendorong terlaksananya pendidikan nilai antara lain: tersedianya sumber daya manusia yang memadai, adanya fasilitas sekolah, dilaksanakannya program-program kegiatan yang sejalan dengan pendidikan nilai serta adanya peran aktif dari warga sekolah. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu: adanya beberapa guru yang kurang respek terhadap pendidikan nilai, adanya orang tua/wali murid yang kurang peduli dengan pendidikan akhlak anaknya, serta masyarakat sekitar lingkungan sekolah yang acuh terhadap implementasi pendidikan nilai di SD Muhammadiyah Bodon