Evaluasi Implementasi Quality Standard System (QSS) Berbasis International Maritime Organization (IMO) di Akademi Maritim Yogyakarta (AMY)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) besarnya tingkat persentase implementasi Quality Standard System (QSS) pada Prodi Teknika di AMY, (2) kelemahan dan upaya yang akan dilakukan dalam perbaikan implementasi QSS Program Studi (Prodi) Teknika di AMY. Penelitian ini menggunakan Discrepancy Model yang dikembangkan oleh Malcolm Provus dengan pendekatan evaluatif, Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan Instrumen yang dikembangkan oleh Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dilengkapi dengan observasi yang mendalam, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data terdiri dari key informan (Ketua Prodi Teknika) dan informan (Ketua Yayasan, Pembantu Direktur I, II dan III, Sekretaris Prodi Teknika, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Kepala Perpustakaan, Dosen, Quality Management Representative, Kepala Tata Usaha, Kepala Biro Administrasi Umum, Kepala Biro Administrasi Akademik, Mahasiswa, dan Kepala Laboratorium). Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif yang diperkuat dengan analisis kualitatif model Miles and Huberman. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: Pertama, evaluasi pencapaian implementasi QSS pada Prodi Teknika di AMY adalah: (1) Organization and Staff (OS) sebesar 90,80 %, (2) Infra Teaching Facility (ITF) sebesar 80,38 %, (3) Education (Ed) sebesar 94,60%, (4) Equipment (Eq) sebesar 87,25%, dan (5) rerata keempat unsur sebesar 88,26%, terpenuhi standar minimal secara substantif. Kedua, persentase kesenjangan adalah (1) OS sebesar 90,80 %, (2) ITF sebesar 80,38 %, (3) Ed sebesar 94,60%, (4) Eq sebesar 87,25%, dan (5) rerata persentase implementasi keempat unsur sebesar 88,26%, dari persentase kesenjangan kemudian dikaji kelemahannya dan bagaimana upaya-upaya yang dilakukan. (1) OS, kelemahannya meliputi: pendidikan dan strategi pelatihan, organisasi, umpan balik dari siswa dan industri, program pengembangan dan penelitian, sistem penjaminan mutu, kepemilikan bangunan, tempat umum, dan perkantoran, kepemilikan alat pengajaran umum, pengelolaan perpustakaan dan internet. Upaya mengatasinya dengan strategi pendidikan yang dibuat secara detail dan dilaksanakan secara efektif, pembenahan tata kelola organisasi, tindak lanjut umpan balik ditingkatkan, memotivasi dalam pengembangan dan penelitian, sosialisasi penjaminan mutu secara berkelanjutan, menambah fasilitas umum untuk mendukung kenyamanan kampus. (2) ITF, kelemahan meliputi: instalasi listrik belum tertata dengan baik, masih terbatasnya fasilitas kelas/teori, belum lengkapnya fasilitas laboratorium/bengkel, dan masih terbatasnya fasilitas perpustakaan. Upaya mengatasinya: memperbaiki instalasi listrik, meningkatkan ketersediaan fasilitas kelas, lab/bengkel, dan perpustakaan sesuai skala prioritas. (3) Ed, kelemahan meliputi: terbatasnya ketersediaan fasilitas pendukung pada proses pembelajaran, masih kekurangan peralatan laboratorium baik jumlah maupun jenisnya. Upaya mengatasinya: meningkatkan fasilitas dan peralatan pendukung kegiatan belajar dan mengajar. (4) Eq, kelemahan meliputi: (1) masih terdapat peralatan yang belum tersedia meliputi: peralatan pengelasan, peralatan lab listrik dan elektronika, mesin ketam, dan hidrometer, (2) terbatasnya dana dalam pengadaan peralatan, dan (3) kerjasama dengan instansi lain masih terbatas. Upaya mengatasinya melakukan kerjasama dengan pihak perusahaan pelayaran dan institusi lain yang terkait dengan Pendidikan Tinggi Kepelautan