Pengembangan Asesmen Keterampilan Proses Sains Berbasis STEM untuk Peserta Didik SMA pada Mata Pelajaran Fisika.

Penelitian ini bertujuan untuk mengunkapkan : (1) kontruksi, karakteristik dan kelayakan asesmen keterampilan proses sains berbasis STEM yang dikembangkan untuk mata pelajaran fisika di SMA, (2) keterampilan proses sains peserta didik di SMA setelah mendapatkan pelajaran disertai asesmen keterampilan proses sains berbasis STEM, dan (3) perbedaan peningkatan keterampilan proses sains antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran fisika disertai asesmen keterampilan proses sains berbasis STEM dan peserta didik yang mendapatkan pembelajaran fisika disertai asesmen kinerja tradisional. Penelitian pengembangan ini mengacu pada dua model yakni Borg & Gall dan Oriondo & Antoni. Desain pengembangan dikelompokkan atas enam prosedur yakni: (a) eksplorasi, (b) pengembangan, (c) pengembangan prototype, (d) uji coba produk dan revisi, (e) uji validitas teoritis dan empirik, dan (f) penerapan produk. Subjek uji coba pada fase preliminary testing sebanyak 133 peserta didik, pada fase main field testing sebanyak 327 peserta didik di empat sekolah negeri di Kabupaten Gowa, dan pada operational field testing sebanyak 52 peserta didik pada kelompok eksperimen dan 50 peserta didik pada kelas kontrol di SMA Negeri 2 Tinggimoncong. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, penyebaran angket, penilaian laporan, penilaian diri, dan tes keterampilan proses sains. Analisis data menggunakan IRT 1 PL, uji homogenitas Lavane, uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, uji banding dengan General Liner Model tipe Mannova Repeated Variate pada taraf siginifikansi 0,95. Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) perangkat yang dikembangkan terdiri dari LKPD, rubrik penyekoran laporan, lembar penilaian diri, instrumen tes keterampilan proses sains valid dan sangat reliabel secara teoretik. Uji empirik menunjukan bahwa perangkat nontes valid dan reliabel pada kategori sangat tinggi dengan koefisien alfa Cronbach sebesar 0,98. Instrumen tes fit dengan model IRT 1 PL dan mampu mengukur objek dengan kemampuan dari -0,90 sampai 2,40. (2) Hasil pengukuran menunjukan keterampilan proses sains peserta didik terdistribusi 0,00 % sangat rendah, 21,25 % rendah, 30,77 % sedang, 28,85 % tinggi, 15,38 % kategori sangat tinggi. Hasil pengukuran juga menunjukan kemampuan terendah peserta didik berada pada level -,84 sampai 2,98 (3) Hasil uji beda menunjukan terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pembelajaran fisika disertai asesmen keterampilan proses sains berbasis STEM yang dikembangkan lebih baik dalam mengkosntruksi keterampilan proses sains pada kategori sangat tinggi dengan koefisien partial etha square sebesar 0,95 dengan koefisien signifikansi Wilki-Lambda 0,00