Pengembangan Model Pembelajaran Soft Skills Terintegrasi bagi Siswa SMK Program Studi Tata Boga Kompetensi Keahlian Jasa Boga

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan model pembelajaran soft skills terintegrasi yang efektif untuk menumbuhkembangkan soft skills siswa SMK Program Studi Tata Boga Kompetensi Keahlian Jasa Boga. Pengembangan model diawali dengan analisis kebutuhan soft skills dan perilakunya yang sebaiknya diintegrasikan, dikembangkan dengan menggunakan sistem desain instruksional dan model pembelajaran terintegrasi dan diimplementasikan pada mata pelajaran produktif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Pengembangan model menggunakan pendekatan research and development dari Borg and Gall dengan 10 tahapan yang diringkas menjadi 3 konstruk model: studi pendahuluan, pengembangan model, pengujian model. Tempat uji coba ditentukan berdasarkan kriteria kerangka sampling dan kesepakatan sekolah. Pengumpulan data menggunakan pedoman observasi, wawancara, rubrik, dan lembar penilaian. Pengembangan model ini diawali dengan need assesessment melalui FGD melibatkan industri jasa boga dan para guru untuk menemukan soft skills serta topik hard skills yang diintegrasikan. Sebelum diimplementasikan model dan kelengkapan divalidasi oleh pakar dan guru, selanjutnya diuji cobakan di SMK 6 Yogyakarta, SMK Godean dan SMK 4 Yogyakarta. Data dianalisis secara diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menemukan 14 soft skills yang diintegrasikan: berdasarkan kajian kebutuhan industri dan pendapat guru meliputi: bekerja dalam tim, strategi berfikir, kemampuan untuk selalu belajar, kemampuan untuk mengembangkan potensi, komunikasi, dan beradasarkan kajian kurikulum meliputi: orientasi pada tujuan, disiplin, pemecahan masalah, kreatifitas, usaha keras mencapai sukses, menghadapai dan mengelola rasa takut, profesional, komitmen, dan tanggung jawab. Selanjutnya soft skills diintegrasikan pada enam topik: merencanakan menu, mengolah dan menyajian hidangan, mengontrol biaya, manajerial, melayani makanan dan mengevaluasi pekerjaan. Melalui pengembangan ditemukan rancangan model integrasi dan kelengkapannya yang menekankan pada integrasi pada target pembelajaran, siswa dan pengalaman belajar, serta pembelajaran yang berbasis perbaikan berkelanjutan. Model telah dapat diimplementasikan oleh guru melalui pembelajaran reguler, serta memfungsikan peran guru untuk memberikan balikan, pembimbingan dan menumbuhkan penguasaan soft skills sacara konsisten. Model pembelajaran terbukti efektif meningkatkan penguasaan soft skills siswa, cenderung konsisten. Komponen model terdiri dari dua bagian: 1) komponen integrasi soft skills antara target belajar, siswa dan pengalaman belajar dalam ikatan hubungan yang berkelanjutan, dan 2) komponen proses pembelajaran sebagai proses pembudayaan dengan penekanan pada perbaikan secara berkelanjutan melalui mekanisme coaching dan balikan