Model Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Peningkatan Keprofesionalan Guru Kejuruan Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan.

Penelitian ini bertujuan menghasilkan: (1) model pelatihan berbasis kompetensi untuk peningkatan keprofesionalan guru kejuruan (PBK-uPKGK) program keahlian teknik ketenagalistrikan; (2) model PBK-uPKGK program keahlian teknik ketenagalistrikan yang valid, praktis, dan efektif; dan (3) model PBK-uPKGK dapat meningkatkan kompetensi guru kejuruan program keahlian teknik ketenagalistrikan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research & Development), yang mengikuti tahapan pengembangan dari Plomp (1997) yang terdiri dari lima fase, yakni: (1) investigasi awal; (2) desain; (3) realisasi/konstruksi; (4) tes, evaluasi dan revisi; dan (5) implementasi. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah guru kejuruan program keahlian teknik ketenagalistrikan di Sekolah Mengenah Kejuruan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Instrumen pengumpulan data terdiri dari: (1) lembar validasi untuk memvalidasi produk penelitian; (2) lembar observasi untuk kegiatan pengamatan uji coba produk, dan (3) angket untuk mengetahui respons pelatih dan peserta pelatihan. Untuk mengukur tingkat reliabilitas dan konsistensi kesepahaman antar penilai terhadap hasil penilaian para ahli, dianalisis dengan statistic Coeffisient Cohen’s Kappa melalui paket program SPSS for windows dan percentage of agreements. Analisis data dilakukan secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) model pelatihan berbasis kompetensi untuk peningkatan keprofesionalan guru kejuruan (PBK-uPKGK) program keahlian teknik ketenagalistrikan; (2) model PBK-uPKGK ini memenuhi kriteria valid, untuk dapat diterapkan sebagai model pelatihan guru kejuruan program keahlian teknik ketenagalistrikan; (3) model PBK-uPKGK memenuhi kriteria sangat praktis untuk digunakan sebagai model pelatihan guru kejuruan program keahlian teknik ketenagalistrikan; (4) model PBK-uPKGK memenuhi kriteria efektif, dengan indikator tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan pada kategori tinggi, berdasarkan hasil pretest dan posttest; (5) model PBK-uPKGK memenuhi kriteria efektif, dengan indikator tingkat keterampilan mengajar peserta pelatihan berada pada kategori baik, berdasarkan hasil peer- teaching; (6) model PBK-uPKGK memenuhi kriteria efektif, dengan indikator kualitas portofolio hasil pengembangan perangkat pembelajaran dengan kategori tinggi; dan (7) model PBK-uPKGK memenuhi kriteria efektif, dengan indikator respons pelatih dan peserta pelatihan sangat positif, berdasarkan hasil angket yang diisi setelah pelatihan selesai