Pengembangan Model Kepemimpinan Entrepreneur Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Citra Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model kepemimpinan entrepreneur kepala sekolah dalam meningkatkan citra Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional (SMKBI). Model Kepemimpinan Entrepreneur yang dimaksud: (1) bagaimana kepala sekolah melaksanakan fungsi kepemimpinan dalam meningkatkan citra SMKBI; (2) bagaimana kepala sekolah menerapkan fungsi manajerial dalam meningkatkan citra SMKBI; dan (3) bagaimana strategi kepala sekolah dalam peningkatan citra SMKBI. Metode penelitian menggunakan rancangan Penelitian dan Pengembangan (R&D) mengacu Borg & Gall (1983) yang mencakup sepuluh langkah pengembangan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi terlibat, dan dokumentasi pada lima SMKBI di Malang. Informan penelitian ditetapkan dengan snowball sampling. Keabsahan data diuji dengan teknik trianggulasi. Uji coba/validasi model Tahap 1 dan Tahap 2 digunakan Teknik Delphi. Untuk menguji keefektifan model digunakan angket dengan skala Likert yang diberikan kepada 50 orang pimpinan SMK negeri dan SMK swasta dari 10 SMKBI dan SMK Non-SBI. Untuk mengetahui dampak dari penerapan kepemimpinan entrepreneur digunakan angket persepsi dengan skala Likert mengukur tingkat keyakinan, komitmen dan loyalitas, dukungan, dan kepuasan kerja pada 50 orang guru/tenaga kependidikan dari 10 SMK negeri dan SMK swasta di Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kepemimpinan entrepreneur kepala sekolah ditunjukkan dari tindakan kreatif dan inovatif dalam pengembangan visi misi wirausaha, pengembangan motivasi dan inspirasi wirausaha, pengembangan budaya mutu berbasis ISO, pengembangan komunikasi dan pertukaran informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi secara intensif kepada stakeholders, penciptaan relationship yang harmonis, dan pengambilan keputusan secara kolaboratif partisipatif. Implementasi manajerial dari kepemimpinan entrepreneur kepala sekolah ditunjukkan dari tindakan kreatif dan inovatif dalam pemberian layanan prima pada stakeholders melalui pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan sarana-prasarana berbasis industri, pengelolaan kerjasama dengan DUDI berbasis teaching factory dan rekrutmen lulusan, pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel, serta pengelolaan pengawasan yang sistematis. Strategi peningkatan citra sekolah dilakukan melalui positioning, branding, dan differentiation. Sedangkan bentuk kegiatan pencitraan dilakukan dengan promosi langsung dan promosi tidak langsung memanfaatkan setiap kegiatan sekolah dan masyarakat untuk mempromosikan keberhasilan sekolah dalam menyiapkan lulusan untuk mendapatkan pekerjaaan