Efisiensi Eksternal Pendidikan Kejuruan Di Kota Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efisiensi eksternal pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Yogyakarta dengan sudut pandang nilai guna kemampuan lulusan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi. Setting dan subjek penelitian adalah SMK SMTI Yogyakarta, SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, dan SMK N 6 Yogyakarta. Sumber data adalah dokumentasi dan informan dari alumni SMK di Kota Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan mengacu pada analisis data model interaktif Miles & Huberman, yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan keterserapan lulusan SMK di Kota Yogyakarta belum tercapai dengan maksimal. SMK belum mampu memberikan manfaat seperti yang diharapkan kepada seluruh lulusan. Oleh karena itu efisiensi eksternal pendidikan kejuruan di Kota Yogyakarta disimpulkan tidak efisien. Kesesuaian pengajaran di sekolah dengan perkembangan dunia kerja/industri belum sepenuhnya baik. Sekolah belum mampu menyediakan alat-alat praktik dalam proses pengajaran seperti yang diharapkan. Sekolah belum bisa bekerja sama dengan dunia industri dalam menyediakan lowongan pekerjaan yang merata bagi siswa dengan baik. Di sisi lain, terdapat beberapa manfaat dari pendidikan SMK bagi siswa antara lain: (a) Mendapat pengalaman dalam bidang kerja melalui program Magang, PKL, atau prakerin; (b) Mendapat peluang kerja di dunia usaha dan industri; (c) Berwirausaha dengan keterampilan yang didapat; (d) Pendidikan menengah kejuruan bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Sedangkan dari survai kepuasan diketahui alumni merasa puas terhadap lembaga sekolahnya. Namun terdapat beberapa responden yang merasa kurang puas terhadap kesesuaian kurikulum dengan dunia industri, keberadaan pembelajaran softskill di lembaga pendidikan, bimbingan guru selama prakerin, jumlah kelengkapan sarana dan prasarana praktik, dan kesesuaian sarana prasarana praktik dengan dunia industr