Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mewujudkan Sekolah Efektif di SD Muhammadiyah Suronatan Kota Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan kepemimpinan kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah efektif di SD Muhammadiyah Suronatan Kota Yogyakarta. Penelitian ini pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, karyawan, orang tua dan siswa SD Muhammadiyah Suronatan Kota Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk meningkatkan akurasi data, peneliti menggunakan triangulasi metode. Data dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang telah dilakukan pada kepemimpinan kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah efektif yaitu dengan melakukan komunikasi yang baik dengan seluruh warga sekolah, melibatkan stakeholder dalam perencanaan, memotivasi guru dan karyawan setiap Senin pagi, dan pengawasan terhadap pelaksanaan seluruh program sekolah. Terdapat sembilan aspek sekolah efektif yang telah terbangun di SD Muhammadiyah Suronatan Kota Yogyakarta meliputi: (1) melibatkan seluruh stakeholder pada setiap perencanaan pengembangan sekolah (visi, misi, tujuan sekolah dan program sekolah); (2) mengikutsertakan seluruh guru dan karyawan pada kegiatan seminar, pelatihan dan promosi untuk guru berprestasi; (3) melakukan seleksi terhadap siswa baru, mengevaluasi kemajuan belajar siswa dan memperhatikan kesehatan dan keamanan siswa; (4) melakukan pertemuan rutin bulanan dengan orang tua siswa; (5) memberikan penghargaan kepada guru dan siswa berprestasi; (6) tata tertib dipajang di setiap ruang kelas dan dilakukan pembinaan terhadap setiap pelanggaran; (7) kegiatan pertemuan rutin guru untuk membahas silabus, RPP dan masalah yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran; (8) manajemen keuangan dikelola sendiri oleh sekolah dengan adanya koordinator bidang keuangan; (9) sarana prasarana sudah baik terutama ruang kelas siswa yang dilengkapi kipas angin, LCD, TV dan jaringan internet. Kepala sekolah tidak memiliki hambatan dalam mewujudkan sekolah efektif, namun untuk menerapkan program baru perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahul