Manajemen Sport Tourism di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis manajemen pengelola olahraga pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian analisis kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengelolaan atau proses manajemen yang dilaksanakan di beberapa tempat wisata olahraga pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah informan yang memberikan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi sejumlah 12 orang. Seluruh subjek menjadi responden untuk diambil data dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan triangulasi data sehingga instrumen yang digunakan adalah pertanyaan, petunjuk wawancara, catatan lapangan, dan voice recorder. Teknik analisis data kualitatif menggunakan model Miles and Huberman dan Analisis SWOT. Hasil penelitian menghasilkan data analisis deskriptif berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Menunjukan bahwa manajemen olahraga pariwisata yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta belum berjalan secara profesional, karena pelaksanaan program kerja masih sebatas perbaikan, belum mengarah ke pengembangan olahraga pariwisata. Pengembangan olahraga pariwisata di desa Bejiharjo dengan mengelola SDA yang dimiliki dapat mengembangkan masyarakat lokal dan memutar roda perekonomian di wilayah tersebut. Selain itu manajemen di UPT stadion Maguwoharjo dan wahana rekreasi sudah berjalan dengan baik karena dalam pendanaan, serta penentuan kebijakan dukung oleh pemerintah kabupaten Sleman dan PT Buana Alam Tirta. Kemudian untuk analisis strategi pengembangan olahraga pariwisata di DIY dengan 1) pengembangan lahan yang masih kosong, 2) Pemberdayaan masyarakat sekitar objek wisata, 3) memilih seorang pemimpin yang dapat memajukan olahraga pariwisata di DIY, 4) Pelaksanaan evaluasi dalam peningkatan paket wisata/ fasilitas permainan olahraga, 5) Pemberdayaan masyarakat sekitar dalam upaya kerjasama dengan pengelola untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana 6) Kerjasama program pengembangan olahraga pariwisata antara pengelola, swasta, dan pemerintah, 7) Pemanfaatan fasilitas yang dimiliki untuk mengembangkan olahraga prestasi, 8) Pemberian kebijakan yang berdampak positif bagi masyarakat sekita