Kuat Tarik Belah Dan Kuat Lentur Beton Air Laut Dengan Perkuatan Serat Baja

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Meteorologi Dunia memprediksikan pada tahun 2050 sekitar 5 miliyar orang akan kekurangan air bersih, bahkan air minum. Air memiliki peranan yang sangat penting dalam membuat ikatan dengan semen, agregat kasar, agregat halus, dan bahan tambah lainnya untuk menciptakan beton. Untuk meminimalisir penggunaan air bersih, air laut dapat dipertimbangkan sebagai air pencampuran dan perawatan beton. Karakteristik beton adalah mempunyai kekuatan tekan yang tinggi serta kekuatan tarik yang rendah. Untuk meningkatkan kekuatan tarik beton perlu digunakan bahan tambah yakni serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan nilai kuat tarik belah, kuat lentur dan lendutan beton air laut dengan atau tanpa perkuatan serat baja yang dicuring air laut selama 7 dan 28 hari, serta menganalisa homogenitas campuran beton. Material yang digunakan adalah semen portland komposit, kerikil, pasir laut dan air laut yang bersumber dari pantai Barombong-Makassar, dan dramix 3D 80/60 BG. Penentuan fraksi volume serat baja yakni 0% - 2,5% terhadap berat semen. Pengujian kuat tarik beton menggunakan metode kuat tarik belah dan kuat lentur. Hasil penelitian menunjukkan nilai fct beton air laut meningkat akibat perkuatan serat baja, dengan penambahan serat baja 2,5% yakni sebesar 17,8%. Nilai fr beton air laut meningkat akibat perkuatan serat baja, dengan penambahan serat baja 2,5% yakni sebesar 24,2% dan nilai lendutan beton air laut meningkat sebesar 10,4% serta mampu menahan beban sebesar 23,9% hingga akhirnya runtuh. Secara keseluruhan, semua benda uji menunjukkan keseragaman atau homogen jumlah kerikil dan serat baja dikeempat area penampang