PERBEDAAN INTENSITAS NYERI SAAT SKELING DENGAN MENGGUNAKAN SKELER MANUAL DAN SKELER ULTRASONIK

2016Latar Belakang. Skeling adalah prosedur pengambilan plak dan kalkulus dari\ud permukaan supragingiva dan subgingiva. Skeler untuk melakukan skeling dibagi\ud menjadi dua yaitu skeler manual dan skeler ultrasonik. Intensitas nyeri pada pasien\ud yang melakukan skeling menggunakan skeler manual pastinya berbeda dengan\ud pasien yang melakukan skeling dengan menggunakan skeler ultrasonik. Tujuan.\ud Untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri saat skeling dengan mengunakan skeler\ud manual dan skeler ultrasonik. Bahan dan Metode. Jenis penelitian ini adalah\ud observasional analitik dengan metode cross-sectional study. Dalam penelitian ini,\ud jumlah sampel sebanyak 32 pasien. Skeler manual yang digunakan dalam penelitian\ud ini yaitu kuret universal, sickle, chisel, dan hoe sedangkan skeler ultrasonik yang\ud digunakan yaitu skeler ultrasonik bertipe piezoelectric. Intensitas nyeri saat skeling\ud menggunakan skeler manual dan skeler ultrasonik dinilai dengan menggunakan\ud Visual Analogue Scale (VAS). Hasil. Dalam penelitian ini, didapatkan nilai rata-rata\ud intensitas nyeri saat skeling dengan menggunakan skeler manual sebesar 33.12 mm\ud yang berarti rata-rata intensitas nyeri saat skeling dengan menggunakan skeler\ud manual dikategorikan sebagai nyeri ringan. Sedangkan nilai rata-rata intensitas nyeri\ud saat skeling dengan menggunakan skeler ultrasonik sebesar 45.94 mm yang berarti\ud rata-rata intensitas nyeri saat skeling dengan menggunakan skeler ultrasonik\ud dikategorikan sebagai nyeri sedang. Berdasarkan hasil Mann-Whitney U test,\ud ditemukan nilai p = 0.002 (p