KONSTRUKSI SOSIAL KEPERAWANAN MAHASISWA FISIP UNHAS

2016Muammar Bin Janwir. Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik\ud Universitas Hasanuddin, Makassar 2015, Dengan judul skripsi ???Konstruksi\ud Sosial Keperawanan Mahasiswa Fisip Unhas??? di bawah bimbingan Dr. Muh.\ud Ramli AT. M.si sebagai pembimbing I dan Drs. Arsyad, MA sebagai\ud pembimbing II.\ud Konsep diri perempuan berbeda dari konsep diri pria. Perbedaan ini dipengaruhi oleh\ud faktor peran jenis kelamin. Sejak awal mula kelahirannya, pria dan wanita sudah\ud diperlakukan secara berbeda sesuai dengan tuntutan perannya. Garis perbedaan antara\ud pria dan wanita sudah dibuat sedemikian jelas sejak awal mula kehidupannya. Konsep\ud diri perempuan memiliki beberapa aspek. Di antaranya adalah aspek fisik. Keadaan\ud fisik merupakan hal yang penting bagi perempuan, termasuk di dalamnya adalah\ud keperawanan yang juga secara biologis merupakan bagian dari kelengkapan tubuh\ud perempuan. Keperawanan merupakan sebuah simbol diri perempuan. Maka bila hal\ud ini hilang atau rusak, akan membawa pengaruh pada konsep dirinya. Akhir-akhir ini\ud muncul fenomena terjadinya pergeseran nilai dalam masyarakat. Beberapa penelitian\ud yang pernah dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia antara tahun 1996-2000 an\ud menunjukkan meningkatnya angka hubungan seksual yang dilakukan di luar\ud pernikahan. Hal ini berarti semakin meningkatnya jumlah perempuan yang\ud kehilangan keperawanan sebelum menikah. Tuntutan dalam masyarakat dan harapan\ud kaum pria akan keperawanan perempuan sebelum menikah, membuat keperawanan\ud menjadi salah satu tolak ukur bagi wanita. Dengan demikian, bila terjadi kesenjangan\ud antara harapan ideal dengan kenyataan diri yang ada, maka akan berdampak pada\ud konsep diri perempuan. Bukan bermaksud mendiskrimanasi atau mengintimidasi\ud kaum perempuan, tetapi penulis berusaha untuk mengproporsionalkan Konsep\ud sekaligus fungsi seorang perempuan dalam kehidupan sosial. Mungkin tidak terlalu\ud berlebihan jika penulis mengatakan bahwa perempuan merupakan ???penentu baik\ud buruknya sebuah bangsa??? yang menjadi dasar tinggi dan rendahnya peradaban sebuah\ud Negara. Dalam konteks sosial dari hasil penelitian yang penulis lakukan sebaiknya\ud seorang perempuan harus peka menyadari apa yang dimaksud nilai guna yang\ud menentukan nilai tukar dalam sebuah nilai pasar yang ada, manfaat dari pemberian\ud oleh Allah yang disebut keperawanan. Selaput dara yang menjadi simbol\ud keperawanan menjadi titipan yang sangat berguna dan berharga,secara hakikatnya\ud simbol tersebut pun tidak bisa mewakili keseluruhan dari makna keperawanan yang\ud perempuan miliki. Kecenderungan perilaku secara Psikologi seorang perempuan,\ud penulis menyimpulkan bahwa ada ketidaksadaran dalam benak seorang perempuan\ud ketika melepaskan keperawanan dalam konteks berpacaran. Ini dikarenakan dari lima\ud informan yang penulis wawancarai terlihat jelas ada rasa penyesalan yang mendalam.\ud Oleh demikian itu penulis berpendapat lebih baik mencegah daripada mengobati jika\ud tidak persiapkan diri dengan akhlak,moral dan etika yang baik dan benar.\ud Kata kunci: Mahasiswa (perempuan), Nilai Guna dan Nilai Tukar, Keperawanan