Kombinasi Layar dan Motor Propulsi Sebagai Alat Penggerak Kapal Tradisional Tipe Pinisi

Kapal tradisional Tipe Pinisi telah banyak difungsikan sebagai kapal wisata dengan tujuan pulau-pulau kecil di nusantara bahkan manca negara, pelayarannya melalui jalur-jalur pelayaran tradisional. Dibanding kapal niaga pada umumnya kapal tradisional Tipe Pinisi yang dibangun secara tradisional tersebut memiliki sejumlah keunikan diantaranya adalah kapal dibangun tanpa mengunakan gambar rencana garis air (lines plan) sebagai mana layaknya kapal yang dibangun oleh Bangsa Eropa, hal tersebut termasuk perencanaan propulsi dan layar sebagai alat penggerak kapal. Kapal dibangun hanya berdasarkan kepiawaian pengrajin semata yang diperoleh secara turun temurun. Dengan difungsikannya layar sebagai alat penggerak kapal disamping motor propulsi, hal tersebut tentunya bermanfaat terhadap pengurangan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan dan secara langsung akan mengurangi jumlah CO2 yang dibuang ke udara. Namun dengan kondisi angin yang berfluktuasi pengunaan layar sebagai pengerak utama kapal hal tersebut dapat mengurangi performance kapal. Penelitian ini adalah studi analisis pengunaaan kombinasi layar dan motor propulsi sebagai penggerak kapal tipe pinisi pada kecepatan angin serta posisi layar yang bervariasi. Disamping itu melalui penelitian ini dapat diketahui seberapa besar kontribusi layar terhadap pengurangan daya motor propulsi yang digunakan.. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan kombinasi layar dan motor propulsi hal tersebut dapat mengurangi daya motor propulsi yang digunakan hingga 24 % (pada kecepatan angin 10.28 m/s, sudut kemiringan layar 45 deg), hal tersebut bergantung kecepatan angin, luasan tangkap angin layar, sudut kemiringan layar