TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (Studi Kasus di Kota Kendari Tahun 2012-2014)

2015ABSTRAK\ud LAODE SHAKTI KARIM LAKSANA (B 111 10 101), Tinjauan \ud Kriminologis Terhadap Penyalahgunaan Senjata Api oleh Angoota\ud Kepolisian Republik Indonesia (Studi Kasus di Kota Kendari Tahun 20122014).\ud Di\ud bawah\ud bimbingan\ud Muhadar\ud sebagai\ud pembimbing\ud I\ud dan\ud Nur\ud Azisa\ud \ud sebagai pembimbing II.\ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab \ud terjadinya tindak penyalahgunaan senjata api oleh anggota kepolisian di\ud wilayah Kota Kendari, serta untuk mengetahui upaya penaggulangan yang\ud dapat dilakukan oleh aparat kepolisian dalam upaya pencegahan dan\ud penanggulangan tindak penyalahgunaan senjata api oleh anggota\ud kepolisian di wilayah Kota Kendari. \ud Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di kantor POLDA\ud Sulawesi Tenggara, yang tentunya terkait dengan sumber data yang\ud dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Pengumpulan data\ud dilakukan dengan teknik wawancara dan juga analisis sekunder. \ud Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa tindak penyalahgunaan\ud senjata api yang terjadi di wilayah Kendari, sebagian besar terjadi karena\ud kondisi psikis dan mental oknum aparat kepolisian yang masih labil.\ud Penyebab penggunaan senjata api oleh aparat kepolisian adalah karena\ud labilnya emosi seorang aparat yang disebabkan belum matang usianya\ud dan karena kurangnya kedisiplinan aparat kepolisian tersebut dalam\ud menyimpan dan mengamankan senjata apinya. Adapun upaya\ud penanggulangan tindakan penyalahgunaan senjata api di wilayah Kendari\ud berupa tindakan preventif dan represif. Tindakan preventif berupa\ud memperketat psikotes dan tes mental hak memegang senjata api, tidak\ud mengijinkan anggota yang bermasalah pribadi, keluarga atau kedinasan\ud untuk pinjam pakai senjata api serta segera menarik senjata api yang\ud berada di tangan anggota yang menunjukkan perubahan perilaku, sedang\ud mempunyai masalah maupun yang melakukan pelanggaran disiplin.\ud Adapun upaya represif berupa melaksanakan pemeriksaan terhadap\ud anggota polisi yang memegang senjata api, melakukan pengecekan\ud prosedur pemberian surat ijin pemegang senjata api oleh anggota\ud kepolisian, menindaklanjuti laporan masyarakat terkait penyalahgunaan\ud senjata api oleh aparat kepolisian. Upaya represif dari penyalahgunaan\ud senjata api berupa pemberian sanksi, baik hukuman disiplin, hukuman\ud kode etik profesi, hingga berupa sanksi pidana