FITOREMEDIASI TANAH TERCEMAR LOGAM KROM (Cr) DAN MANGAN (Ma) DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN AKAR WANGI (VETIVERIA ZIZANIODES) PADA MEDIA TANAH BERKOMPOS

ABSTRAK\ud \ud Remediasi yang diartikan sebagai perbaikan lingkungan secara umum diharapkan dapat menghindari resiko-resiko yang ditimbulkan oleh kontaminasi logam yang berasal dari kegiatan manusia. Logam berat krom (Cr) dan mangan (Mn) merupakan buangan limbah berbahaya yang dapat mencemari lingkungan dan tidak dapat mengalami biodegradasi sehingga pembersihan kontaminan menjadi pekerjaan yang berat dan mahal, untuk itu tindakan pemulihan perlu dilakukan agar tanah yang tercemar dapat digunakan kembali dengan aman dan murah melalui proses fitoremediasi. \ud Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan tanaman akar wangi (vetiveria zizanioides) dalam memulihkan tanah tercemar Cr dan Mn, mengetahui besarnya penyerapan konsentrasi logam berat Cr dan Mn pada tanaman akar wangi (Vetivera Zizanioides), menganalisis pengaruh penambahan kompos sebagai stimulan dalam penurunan konsentrasi logam berat Cr dan Mn di dalam tanah serta menganalisis pengaruh logam berat Cr dan Mn terhadap tanaman akar wangi (Vetivera Zizanioides). \ud Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang terdiri dari 4 variabel penelitian. Pertama, variasi konsentrasi Cr dan Mn yang digunakan yaitu 600 ppm dan 800 ppm untuk kedua logam. Kedua, variasi media tanam yaitu tanah 40% : kompos 60% dan tanah 60% : kompos 40%. Ketiga, variasi waktu tinggal yaitu selama 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari dan 35 hari. Keempat, Tanaman kontrol (Q) yang dilakukan pada konsentrasi Cr 800 ppm dan Mn 800 ppm dengan variasi media tanam 60% tanah : 40% kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) mempunyai kemampuan memulihkan tanah tercemar logam berat krom (Cr) dan mangan (Mn) dalam media tanam dengan cara menyerap dan mengakumulasi pada bagian tanaman. Akumulasi logam Cr pada media tanam tanah 40% : kompos 60% tertinggi mencapai 91,13% sedangkan pada media tanam tanah 60% : kompos 40% mencapai 83,56%. Pada akumulasi logam Mn pada media tanam tanah 40% : kompos 60% tertinggi mencapai 91,74% sedangkan pada media tanam tanah 60% : kompos 40% mencapai 80,49%. Penambahan kompos sebagai stimulan sangat berpengaruh terhadap proses penurunan logam krom (Cr) dan mangan (Mn) pada media tanam. Dengan penggunaan komposisi tanah 40% : kompos 60% lebih dapat menurunkan logam berat krom (Cr) dan mangan (Mn) dibandingkan dengan komposisi tanah 60% : kompos 40%